Suho kembali tersenyum cerah ketika menangkap sosok Chorong yang baru saja turun dari motor dan hendak masuk ke dalam Sekolah. Ia sengaja memberi cukup banyak jarak agar gadis itu tidak kaget dengan kehadirannya. Kembali pada kebiasaan lamanya, yaitu mengikuti Chorong secara diam-diam.
Baru setelah anak tangga terakhir dan Chorong sudah berbelok menuju Kelasnya, ia menaiki sisa anak tangga dan berhenti untuk menatap gadis itu sebelum masuk ke dalam Kelasnya. Setelahnya ia baru melangkah santai menuju Kelasnya dengan senyum yang perlahan mengembang di wajahnya.
Ia duduk di tempat duduknya dan sudah terbiasa dengan kebiasaan Chanyeol yang suka datang terlambat karena kursi di sebelahnya masih kosong. Ia pun mengambil buku dan menghabiskan waktunya menunggu bel masuk sambil membaca buku.
---
'Kenapa tumben banget gue jadi berangkat sepagi ini?' Tanya Chanyeol sambil melirik jam tangannya.
Mobil mewahnya sudah memasuki gerbang Sekolah dan ia pun turun lalu melangkah masuk menuju Kelasnya yang berada di Lantai 3. Tepat saat kakinya hendak menaiki tangga bel masuk berbunyi, dan ia tetap melangkah santai menuju Kelasnya.
Beberapa anak mulai berebut menuruni tangga yang membuat Chanyeol harus beberapa kali menahan tubuhnya agar tidak jatuh, ia ingin memarahi mereka namun amarahnya seolah hilang ketika matanya melihat Chorong termasuk dalam bagian anak-anak yang berseragam olahraga menuruni tangga dan tidak menyadari kehadirannya.
Chanyeol memandang gadis itu sampai gadis itu menghilang.
'Bukannya tadi aku mau marah ya? AISH! SIAL!'
---
Chorong dan Chae Won berbaris sesuai dengan nomor absen dan bersiap untuk melakukan tes lari keliling lapangan untuk penilaian.
"Gue pake acara lupa nggak pake sunscreen lagi! Duh bisa belang nih wajah gue!"
"Orang cuma sekali ini aja kok, udah ditahan dulu. Lagipula sinar matahari bagus kok buat tulang"
Chorong tersenyum pada Chae Won yang masih khawatir mengenai kulitnya nanti. Saat nama mereka dipanggil mereka pun mulai berlari sesuai dengan yang diminta.
Bomi memandang mereka sinis sambil berulang kali berdoa dalam hati agar Chorong tersandung batu besar sehingga gadis itu tidak mendapatkan nilai hari ini. Gadis itu mengambil sebuah batu yang dirasa pas untuk dilemparkan kepada gadis itu lalu dengan acuh ia melempar batu tepat sebelum gadis itu berlari kesana dan doa Bomi berhasil.
Namun, ia kaget ketika melihat Suho yang rupanya diminta untuk menukar spidol kebetulan ada di tempat Chorong terjatuh.
"Kau tidak apa-apa?!"
Chorong mengerang kesakitan lalu mendongak dan tersentak ketika Suho meluruskan kakinya yang kini mengeluarkan darah.
"Kau bisa jalan?" Suho menatap Chorong panik dan membuat gadis itu terdiam.
"Ayo naik ke punggungku" Ucap Suho lalu menarik kedua tangan Chorong ke depan kemudian menggendong dan membawa Chorong menuju UKS.
Chorong hanya bisa menatap melihat sisi belakang pria itu dengan diam dan menahan sakitnya.
"Chorong terluka! Bisa kalian mengobatinya dengan cepat?! Dia bisa ketinggalan tes!" Suho menurunkannya setelah sampai di UKS.
Petugas UKS mulai membersihkan luka di kaki Chorong yang semakin mengalirkan darah. Chorong hendak berteriak karena melampiaskan sakitnya namun mendadak hilang karena Suho menggenggam tangannya.
"Rasa sakitmu akan berkurang jika membaginya dengan orang lain, bertahanlah sebentar"
Chorong lalu meringis dan balas menggenggam tangan Suho erat, pria itu membalasnya yang membuatnya mendapat sebuah getaran di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Story About You and Me
Fanfictionmereka pernah bilang bahwa cinta akan membawa kebahagiaan.... mereka pernah bilang jika cinta bisa membawamu pada cerita yang indah... mereka pernah bilang cinta bisa merubahmu menjadi lebih baik... "Itu semua bohong..itu hanya karena mereka memilik...