The Little Ash Grey

30 3 0
                                    

Semakin keras ia berusaha melawan tangan dan tubuhnya untuk tetap diam di tempat, tetapi kedua matanya tidak bisa berhasil.

Menatap seorang gadis yang tengah tertidur di tengah derasnya hujan.

Moon Chae Won.

Sepersekian kecil dalam kepalanya muncul keinginan untuk menatap gadis itu sedikit lebih dekat.

Namun segera dicegah oleh hatinya.

'Dia bukan Chorong Suho! Sadarlah!'

Kedua matanya mengerjap tiga kali, dan apa yang dilihatnya memanglah seseorang yang sama.

Chae Won. Bukan Chorong.

JEDEEERR

Tanpa pikir panjang ia segera memajukan tubuhnya dan memeluk gadis itu untuk melindunginya dari kilat yang hanya berjarak tidak jauh dari gazebo.

Matanya memastikan Chae Won baik-baik saja, dan ajaibnya gadis itu masih terlelap.

Yang anehnya semakin terlelap dalam pelukannya. Bahkan gadis itu memiringkan tubuhnya dan menaruh wajahnya di lengan Suho yang masih memeluknya.

"Gimana kalo Chorong bukan takdir lo?"

"Apa Chorong pernah muncul di rencana masa depan lo?"

Seketika kedua matanya bergerak pelan untuk melihat langit di tengah derasnya hujan.

"Gimana kalo Chorong bukan takdir lo?"

'Aku berharap dia adalah takdirku'

Kedua matanya lalu bergerak turun,

'Jelas aku menginginkannya karena dia cinta pertama dalam hidupku'

"Lalu, apa kau benar-benar mencintainya?'"

'Aku tidak bisa membohongi hatiku bahwa aku memang mencintainya'

"Tapi kenapa dia tidak ada dalam pikiran masa depanmu? Kalau hatimu memang mencintainya?"

Sejenak ia merenung untuk memikirkan pertanyaan yang muncul dalam benaknya. Kemudian ia mencoba untuk membuka rencana masa depan yang sudah ia bangun sejak lama.

Kuliah. Magang dan menjadi penerus Perusahaan. Memperluas hubungan kerja. Berusaha mengambil hati..

'Tidak?! Apa yang terjadi? Ini bukan rencana..'

Kini kedua mata Suho yang sedang melihat seseorang yang terlihat sama terkejutnya dengannya ketika 'ia' tengah melamarnya di sebuah taman..

'Dan itu bukan di Jerman! Tapi Belgia!'

Lalu pengelihatan itu berpindah dengan dirinya yang sedang mengucap ijab kabul di depan penghulu.

Dan sekali lagi seseorang itu ada di sampingnya, dalam satu tudung yang ditaruh oleh Mama yang menangis bahagia.

Ditengah kebingungan itu, sepersekian persen kecil keinginan yang sejak tadi ada di kepalanya berhasil berpindah di hatinya dan memunculkan warna abu muda kecil.

———
Chanyeol yang baru saja menoleh hendak memberitau Chorong untuk kembali segera mengurungkan niatnya dan menggeser tubuhnya ketika kepala Chorong mendarat di bahu kanannya.

Rupanya gadis itu mengantuk karena menunggunya menyelesaikan tugas. Padahal waktu mereka sudah tidak banyak sampai bel sesi ini selesai.

Apa boleh buat. Ia segera melapor pada wali kelasnya untuk minta perpanjangan waktu dan sebelum ia mengirim pesan itu terdengar pengumuman dari pengeras suara.

A Story About You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang