cap 1

644 44 21
                                    

Carola, gadis cantik dan anggun dengan sejuta kelebihan. Dia di anugerahi dengan sebuah bakat akting.

Dia mendapatkan bakat akting sejak lahir, orang tuanya tidak menyadari itu, tapi dia memberi tahu nya sendiri, dan entah mengapa hanya dia di antara keluarga nya yang memiliki bakat.

Dia juga tidak mengerti, hal itu juga membuat saudara-saudara dan keluarga nya iri.

Sehingga dia di usir oleh keluarga nya karena bakatnya itu, dia di titipkan di kediaman madrigal.

Jaraknya cukup jauh, mungkin sekitar satu hari perjalanan dari kediaman nya.

Sepanjang perjalanan Carola hanya bisa menghela nafas sambil menatap langit, bertanya-tanya didalam hati mengapa dia di lahirkan berbeda.

"Nona Carola, kita sudah sampai mari saya antar" sang supir menurunkan Carola tepat di depan sebuah jalan masuk yang di kelilingi oleh tembok(?) Besar dan tinggi.

Carola mengangguk, dan tersenyum pada nya, mengikuti langkah supir tersebut hingga sampai di sebuah rumah yang cukup besar.

Keadaan sudah malam, tapi entah mengapa tidak terlihat seram.

"Saya hanya mengantar sampai sini, nona bisa masuk sendiri kedalam dan memperkenalkan diri nona pada abuela" supir itu menurunkan koper Carola dan meninggalkan nya seorang diri disana.

"Baik, terima kasih untuk segala nya" Carola agak membungkuk sebagai tanda dia berterimakasih.

"Saya pergi dulu" supir itu mundur dan sedikit membungkuk juga, dia melepas topi nya dan pergi.

"Hati-hati di jalan" Carola memberikan sedikit pesan, dan menghela nafas mengamati pintu yang ada di depan nya.

"Huft, semuanya akan baik-baik saja, tersenyum dan bersikap baiklah" Carola tersenyum menghadap pintu tersebut, kemudian mengetuk pintu itu.

"Ya, siapa?" Ada seorang wanita paruh baya keluar dari balik pintu tersebut.

"Permisi saya Carola, keluarga saya yang menitipkan saya pada keluarga madrigal" Carola sedikit membungkuk memberikan salam, Carola tidak di perkenankan untuk menyebutkan nama keluarganya, lagi pula dia juga tidak tau dan tidak pernah diberitahu.

"Permisi saya Carola, keluarga saya yang menitipkan saya pada keluarga madrigal" Carola sedikit membungkuk memberikan salam, Carola tidak di perkenankan untuk menyebutkan nama keluarganya, lagi pula dia juga tidak tau dan tidak pernah diberitahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(By. Pinterest)

"Oh, senorita Carola, silahkan masuk, kamar anda sudah kami persiapkan mari saya antar" wanita itu membuka pintunya dan membiarkan Carola masuk.

"Permisi" Carola melangkahkan kaki nya ke dalam rumah tersebut.

"Maaf, itu, a.., saya harus memanggil anda dengan sebutan apa?" Carola bertanya dengan hati-hati, sambil mengikuti sang wanita dari belakang.

"Maaf sebelumnya saya lupa mengenalkan diri, panggil saja saya abuela, saya kepala keluarga ini"

"Ku lihat koper mu cukup berat mari ku bantu" abuela menyadari Carola cukup kesusahan dengan kopernya.

Sebelum Carola sempat menjawab abuela sudah terlebih dahulu memanggil Casita.

"Casita, bisa tolong kami?"

Tiba-tiba koper tersebut berjalan sendiri dibawa oleh rumah ini, Carola yang melihatnya pun heran dan kaget.

Namun Carola tidak banyak omong, dan hanya terkesima lalu kembali berjalan mengikuti abuela.

"Panggil saja rumah ini dengan sebutan 'Casita'."

"Baik" carola mengangguk, walaupun tidak terlihat oleh abuela.

Abuela berjalan menaiki sebuah tangga yang mengarah ke lantai 2, dan berhenti di depan sebuah pintu.

"Senorita, ini kamar mu, kamu bisa pakai sesuka mu, kalau kau lapar karena perjalanan panjang mu, kau bisa ambil makanan di dapur setelah menaruh koper mu, itu saja kalau ada yang mau di tanyakan bisa tanyakan pada saya, permisi saya masih memiliki urusan" abuela meninggalkan Carola begitu saja setelah semua penjelasan singkatnya.

"Hola kamar ku, aku harus mulai terbiasa dengan kamar baru ku ini" Carola memandang ke sekeliling, terdapat sebuah lemari dan beberapa barang lain nya disana.

Carola mengeluarkan beberapa baju dan sebuah mesin jahit dari dalam kopernya.

Bisa dibilang koper itu sangat besar untuk ukuran seorang gadis berusia 15 tahun.

'krucuk'

"Sepertinya aku sedikit lapar setelah perjalanan panjang tadi" Carola memegang perut nya dan berhenti merapihkan kopernya, ia berjalan kesana kemari mencoba mencari dapur.

Carola berjalan menelusuri bagian lantai dua rumah ini, tapi dia merasakan ada suatu hal yang mengganjal, seperti sudah di depan mata tapi tidak ia lihat.

Karena terlalu fokus pada sekitar, Carola pun tidak melihat apa yang ada di depan nya, sampai,

'dug'

"Ah, maaf, saya tidak lihat jalan, apa anda baik-baik saja" Carola sedikit panik karena menabrak seseorang.

"Iya, aku baik-baik saja" anak laki-laki itu berusaha berdiri.

"Mari ku bantu" Carola menjulurkan tangannya, anak kecil itu menggapai tangan Carola.

"Tunggu, kau siapa?" Kelihatan nya anak ini baru sadar kalau Carola adalah orang yang tidak dia kenal.

"Oh maaf, aku Carola, aku baru saja pindah ke rumah ini, keluarga ku menitipkan aku pada keluarga madrigal, dan kau? Nama mu siapa? Dan ini sudah malam, apakah kau tidak tidur adik kecil?" Carola berusaha terlihat se-akrab mungkin dengan anak yang dia temui.

"Nama ku Antonio Madrigal, dan aku baru saja selesai mandi dan ganti baju, aku belum tidur ya karena hari ini merupakan hari pemberian bakat, aku mendapatkan bakat berbicara dengan binatang!" Ucap Antonio dengan semangat khas anak kecil.

"Hari pemberian bakat?" Carola sedikit memiringkan kepalanya dan menaikan satu alisnya, nampaknya dia terlihat sangat kebingungan.

"Iya kak, setiap keluarga madrigal ketika lima tahun akan mendapatkan bakat, bakat tersebut bisa berupa apa saja" Antonio menjelaskan dengan singkat tapi mudah di mengerti.

Carola cukup terkesima dengan caranya menjelaskan.

"Okay, ayo tidur kau pasti mengantuk kan, mari ku antar ke kamar mu" Carola mengandeng tangan Antonio sambil menyelusuri lorong lantai dua.

Carola baru sadar akan hal yang mengganggu nya sejak tadi, ternyata di setiap pintu kamar terdapat gambar dan nama dari masing-masing pemilik kamar, dia cukup merasa bodoh karena tidak menyadari hal yang cukup mencolok itu sejak tadi.

"Kamar ku disini kak, terima kasih karena sudah mengantar ku" Antonio melepaskan pegangan tangan mereka dan memutar kenop pintu kamar nya.

"Sama-sama adik kecil, omong-omong ruang dapur ada dimana?"

"Itu ada di lantai satu, kakak tinggal turun saja tidak jauh dari tangga, sampai jumpa esok kak" Antonio melambaikan tangan nya.

"Terima kasih" Carola membalas lambaian tangan itu dan tersenyum kepadanya, kemudian dia turun ke lantai satu.

Benar seperti apa yang dikatakan Antonio, dapur tidak jauh dari tangga, dia dapat menemukan nya dengan mudah.

Carola segera mengambil makanan yang ada disitu, dan juga segelas air, kemudian kembali ke kamar nya dan makan di dalam sana.

Sesudah kenyang, Carola menyikat gigi, dan pergi tidur.

Sambil berharap besok tidak akan melelahkan seperti ini.

___

See you next capt!

Inside And Outside [Encanto Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang