"pagi mi Hermosa" Camilo tersenyum ke arah Carola dari depan pintu kamar Carola.
"Pagi Milo" Carola berjalan ke luar menghampiri Camilo yang sedang menyender pada teralis tangga.
"Ingin sarapan bersama?" Camilo mengulurkan satu tangan nya pada Carola.
"Boleh ku akui kau adalah seorang gentleman Milo" Carola tersenyum menggoda ke arah Camilo, dan tentu saja Camilo nge-blush parah.
Carola sangat terhibur dengan muka merah Camilo setiap kali dia menggodanya atau sekedar iseng.
Sebuah ide jahil terlintas di pikiran Carola, dia memutuskan untuk terus mengerjai Camilo hari ini.
Carola bertaruh dengan dirinya sendiri, jika dia bisa membuat Camilo nge-blush 3 kali hari ini, dia akan menjahit sebuah baju untuk Camilo.
"Hey Milo, kita sarapan apa pagi ini?" Carola bertanya sambil melihat tangan nya yang di genggam oleh Camilo.
"Arepa, kita akan sarapan dengan arepa mi Hermosa, kenapa?" Camilo tidak menengok atau menoleh, dia berjalan di depan, memimpin jalan.
"Tidak apa-apa, hanya bertanya" Carola menggenggam erat tangan Camilo, Carola bisa melihat dengan jelas badan Camilo tiba-tiba menegang dan terkejut.
Carola mempercepat langkahnya, menyamakan langkahnya dengan Camilo.
'1 poin'
"Ada apa Milo?" Carola masih melihat ke arah Camilo.
"Ti-tidak, tidak ada apa-apa, hawa nya sedikit panas ya, he-he-he" Camilo membuang wajahnya, tidak ingin bertemu mata dengan Carola.
Carola mempercepat langkahnya, membuat Camilo sedikit terseret, dan terpaksa mengikuti langkah Carola.
"E-ehh, sabar mi Hermosa" Camilo terlihat agak panik, kakinya terburu-buru melangkah menyamakan kecepatan jalan Carola.
"Hm? Mengap-" saat Carola menengok ke belakang, kaki Camilo tersandung, entah Casita sengaja atau tidak.
"UPS! Hah, hampir saja" Carola dengan cepat menangkap badan Camilo yang hampir tersungkur dan menabraknya.
Posisi mereka akan membuat orang salah paham, sekarang Camilo berada di pelukan Carola.
"Maaf, aku terlalu terburu-buru" Carola mendorong Camilo sedikit, Carola tidak kuat menahan badan Camilo, dia lebih tinggi di bandingkan Carola yang hanya seorang perempuan.
'2 poin'
Wajah Camilo benar-benar terlihat seperti buah apel yang siap panen, sangat merah.
"Iya, tidak apa-ap-- mama! Tidak ini bukan seperti yang mama pikirkan!" Camilo merasa panik, mukanya yang memerah akibat pelukan tidak di sengaja tadi semakin menjadi.
Carola menengok kepada Tia Pepa yang sedang berdiri tersenyum menghadap mereka, disertai banyak sekali pelangi di atas kepalanya.
"Tia, Camilo tersandung dan aku menangkap nya, itu saja" sebelum terjadi kesalahpahaman yang berkelanjutan dan bisa membuat satu keluarga ini heboh sendiri, Carola dengan cepat meluruskan masalahnya.
"Itu benar mama, jangan salah sangka dulu" Camilo ikut menimpali kalimat Carola, dia terlalu gugup untuk bisa menjelaskan situasi itu dengan jantung yang tidak tenang.
"Sayang sekali, padahal Tia sudah berharap" dapat dilihat ada sedikit kekecewaan pada muka Tia Pepa, tapi masih di sertai dengan sebuah pelangi.
"Mama!" Camilo nampaknya sudah lelah di permainkan pada pagi ini, oleh dua perempuan yang tinggal disini.
"Semuanya sarapan!" Abuela berteriak dari dapur, Carola bisa melihat Mirabel yang datang dengan wajah agak aneh.
Orang lain tidak akan sadar dengan itu, tapi tidak dengan Carola yang keseharian nya sudah seperti itu.
"Hai Mirabel, pagi" Carola menyapa Mirabel yang sedang menarik kursinya untuk duduk, Carola berniat duduk di sebelah nya agar bisa mengobrol dengan mudah.
Camilo mengambil kursi tepat di seberang Carola, sambil menunggu sarapan spesial yang disiapkan Tia Julieta, Camilo menopang dagunya sibuk memperhatikan Carola yang sedang mengobrol dengan Mirabel.
"Camilo!" Tio Felix berteriak ke arah Camilo, tampaknya Camilo tidak sadar kalau sarapan nya sudah ada di hadapan nya sejak tadi.
"Ah iya!" Camilo terkejut dan ber-shape shifting menjadi Carola, kemudian cepat-cepat dia ubah lagi menjadi dirinya sendiri.
Semua mata tertuju padanya, termaksud Carola, semua nya bingung kenapa Camilo bisa seterkejut itu ketika di panggil.
"Maaf, aku sedang melamun" Camilo cepat-cepat melahap arepa nya.
Carola bisa melihat dengan jelas wajah Camilo yang malu akibat kejadian itu.
Carola ingin terkekeh, saat sadar kalau itu akan menarik perhatian orang-orang dia mengurungkan niatnya dan kembali pada Mirabel.
"Jadi Mira, kenapa kau terlihat tegang pagi ini? Seperti ada sesuatu" Carola yang membawa kata tegang membuat Mirabel bertanya.
"Apakah sejelas itu?"
"Tidak bagi orang lain, tapi bagiku iya" Carola memakan arepa ke-tiga, yang mana itu yang terakhir.
"Akan ku jelaskan nanti, di kamar ku" Mirabel melanjutkan sarapannya.
Setelah semua anggota keluarga selesai sarapan Mirabel menarik tangan Carola ke kamar nya, dia bilang pada mama nya agar ikut membantu nanti setelah mengobrol dengan Carola.
"Jadi?" Carola mengangkat satu kakinya dan menopang nya pada kaki yang lain, dengan tangan di taruh di atas paha nya, sambil menanti jawaban yang diberikan oleh Mirabel.
"Hari ini adalah hari pertunangan Isabella, dan aku, um, kau tau, rumah kami seperti rusak, dan aku tidak tahu apa yang harus aku perbuat, aku tidak bisa menambah masalah, tapi aku juga ingin membantu" Mirabel menunduk memainkan jemarinya.
"Hey Mira" Carola memegang tangan Mirabel, saat mata mereka bertemu Carola memberikan senyum yang tulus.
"Tidak ada salahnya mencoba menjadi baik, mungkin pada awalnya akan berantakan, tapi itu lah yang nama nya proses, bagaimana jika kita mencari tahunya bersama?" Carola berusaha membuat Mirabel merasa lebih baik.
"Ya, kau benar, tidak ada salahnya mencoba, mungkin kita harus mencarinya bersama, kau adalah sahabat ku Ola" tiba-tiba Mirabel memeluk Carola, Carola agak terkejut, kemudian memeluk balik.
"Jadi, kita harus mulai darimana?" Tanya Carola dengan wajah bersemangat, dan senyum menantang.
"Dolores" jawab Mirabel disertai senyuman yang sama.
"Fine, Casita!" Carola menarik tangan Mirabel keluar sambil berlari, Casita membukakan jalan untuk mereka.
Membuat perosotan dan lantai bergelombang sampai ke depan pintu, melempar mereka keluar dengan tepat sasaran.
"Thanks Casita! Ayo Mira!" Carola lebih bersemangat dibandingkan Mirabel sendiri.
"Hahahahaha, aku datang Ola" Mirabel menyahut nya, dan berlari bersama.
___
See you next Capt!
KAMU SEDANG MEMBACA
Inside And Outside [Encanto Fanfic]
FanfictionSeorang gadis di anugerahkan bakat akting, dia selalu menggunakan bakatnya ini untuk menutupi kesakitan nya, termaksud rasa sakit dari masa lalu nya. Dan ada seseorang yang mencintai nya, namun orang tersebut "tidak tau siapa dirinya sendiri ?" Gadi...