II (cap 13)

89 10 61
                                    

Badai? Ya! Badai, sekarang sedang terjadi badai.

Badai yang di sebabkan oleh Pepa, salah satu anggota keluarga madrigal.

Sekarang duduk di hadapan mereka, Carola.

Carola, seorang gadis yang tidak bisa di jelaskan lagi bentuk nya.

Rambutnya sudah sepenuhnya berwarna abu-abu, begitu juga dengan warna mata nya.

"Ola, sadar lah!" Mirabel berteriak ke arah Carola.

"Mi hermosa, kembali lah, kami, aku, tidak bisa hidup seperti ini" sambung Camilo.

"Ola, siapa yang akan memeluk ku ketika aku, kami, jatuh?" Dolores tersungkur di hadapan Carola.

Tatapan Carola kosong, seperti tubuh yang sudah tidak berjiwa.

"Kak Ola" Antonio mengguncangkan tubuh Carola.

Sungguh pemandangan yang buruk bagi mereka semua.

Tangan dan pundak nya yang terus mengalirkan darah sudah tidak ada rasanya sama sekali.

"Ola, ku mohon" Luisa bahkan ikut kehilangan kendali.

"Nak, kembali lah, kita semua sangat hancur sekarang" Bruno masuk dalam pembicaraan ini.

Julieta menyuapi nya sebuah arepa, agar mengentikan pendarahan nya.

"Oh, Ola" Julieta bahkan tidak bisa menerima pemandangan ini, dia menutup wajah nya menggunakan dada suaminya.

Jangan tanya bagaimana keadaan Pepa, dia terlihat sangat hancur.

Dan abuela, wanita paruh baya, sosok pertama yang Carola temui saat datang disini.

Hanya bisa diam melihat semua ini terjadi di hadapan nya.

"MI HERMOSA! TEGA NYA KAU! APA KAU TIDAK MEMIKIRKAN DIRI MU SENDIRI! MENGAPA!" Bentak Camilo.

Dolores menarik Camilo pada pelukan nya.

"INI TIDAK ADIL CAROLA! INI TIDAK ADIL!" Camilo benar-benar di luar kendali.

"Camilo, tenang" Felix berusaha menenangkan anak nya, sembari memeluk istrinya.

"BAGAIMANA PAPA! BAGAIMANA! ORANG PERTAMA YANG SANGAT AKU PERCAYA HILANG DI DEPAN MATA KU!"

Air mata Camilo semakin deras membasahi pipi nya.

"Ola, sahabat ku, tidak, kau saudara ku, kembali lah, tidak kah kau iba melihat kami?" Mirabel ikut menangis.

"KENAPA! AKU TIDAK PAHAM! JELASKAN! PELUK AKU, MARAHI AKU! BENTAK AKU!" Camilo jatuh.

Isabella menghapus air mata nya.

"Ola, kembali, kau orang pertama yang sangat berdampak dan perduli pada kami" Isabella membuka suara.

"Orang pertama yang melihat kelemahan kami, dan bahkan tidak meminta tolong saat kau terjatuh" lanjut nya.

"CAMI!" Dolores berteriak, dan semua mata tertuju pada Camilo.

Camilo berlari menghampiri Carola yang sudah tidak berdaya.

"Mi amor, ku mohon" Camilo memeluk Carola, menangis di bahu nya.

"Peluk aku seperti saat itu, tenang kan aku, hapus air mata ku" Camilo semakin larut dalam kesedihan nya.

Semua orang sekarang hanya diam, semua nya sudah tenggelam dalam lautan kesedihan.

"Milo, tolong" sebuah suara keluar dari mulut Carola, sangat pelan, bahkan hampir tidak terdengar.

Inside And Outside [Encanto Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang