cap 21

90 12 17
                                    

"mi Hermosa, apa makanan nya tidak enak?" Camilo memegang lengan kanan Carola.

"Ah, maaf" Carola terkejut dari lamunan nya, dia terus memikirkan mimpi nya tadi.

"Haaah, ini sudah yang ketiga kali aku membuyarkan lamunan mu di meja makan mi Hermosa" Camilo menatap Carola dalam, Carola bahkan tidak bisa berkedip.

"Ah, maaf, aku tidak fokus" Carola lanjut mengunyah makanan nya.

"Kita perlu bicara" Camilo menggenggam tangan Carola dengan erat.

Suasana di meja makan kembali canggung, Mirabel dan abuela belum sempat berbaikan.

Setelah makan Carola hendak kabur dari Camilo, namun Camilo terus menunggunya di pintu dapur sambil melihat ke arah Carola.

Carola yang sedang mencuci piring merasa sangat terintimidasi dengan tatapan nya.

"Milo, berhenti memerhatikan ku seperti itu, apa kau mesum?" Carola memutar otak nya berusaha membuat Camilo lengah dan segera kabur.

"Apa! Tidak! Tentu saja" Camilo mengalihkan pandangan nya, karena dia pikir Carola salah mengartikan nya.

"Kalau begitu berhenti memerhatikan bentuk tubuh ku" Carola ingin segera menyelesaikan tugas nya ini, dan menjahit baju saja di kamarnya.

"Tapikan bentuk tubuh mu bagus, sayang jika pemandangan bagus ini tidak dilihat oleh ku" Camilo jalan mendekat ke arah Carola.

"Kau benar-benar pria mesum, Milo" Carola tidak menyadari, kalau Camilo sudah berada di belakang nya.

"Hah, jahat nya kau mi amor" Camilo berbisik dengan suara deepnya tepat di telinga Carola, lalu memeluk nya.

"Aku sedang cuci piring, tolong jangan mengganggu" Carola berusaha mengusir Camilo.

"Tapi aku tidak melihat tubuh mu" Camilo menaruh dagunya pada pundak Carola.

"Apa mau mu Milo?" Carola menghela nafas, tidak paham dengan cara pikir anak ini.

"Aku ingin menikmati setiap bagian tubuh mu, hanya untuk ku seorang" Camilo memakai nada menggoda.

'anak ini benar-benar!' Carola kehilangan kendali atas dirinya, dia melayangkan piring yang sedang dia cuci ke arah Camilo.

'prang' suara pecahan piring memenuhi ruangan itu.

"OUCH!" Camilo mengerang, dia mengelus tempat dimana Carola memecahkan piring di kepala nya.

"Ah, Milo, maaf, aku tidak bermaksud, maaf, apa yang ku lakukan" Carola panik, dia menangis, dia benar-benar ketakutan, tangan nya bergetar, bahkan untuk sekedar mengambil tissue untuk mengelap luka di kepala Camilo.

"Hey, hey, mi Hermosa, tidak apa, tenang lah, ayo kita cari Tia Julieta, ini hanya luka kecil" Camilo memegang kedua pundak Carola, dia bingung dan khawatir mengapa reaksi Carola berlebihan sekali untuk luka sekecil ini.

"Tidak, ini salah ku, maaf, aku, aku tidak bermaksud, aku, hiks" Carola mengelap luka Camilo dengan tubuh yang sudah gemetar hebat.

"Mi amor, lihat lah kaki mu, kaki mu berdarah menginjak pecahan piring itu, kenapa kau sangat ketakutan untuk luka kecil seperti ini, apa kau takut darah? Warna pada rambut mu berubah" Camilo sangat amat khawatir, keadaan Carola tidak bisa dibiarkan begitu saja.

"Maaf Milo, aku bersumpah, aku tidak sengaja melakukan nya, hiks, maaf, aku terbawa emosi harusnya aku tidak perlu, hiks, aku tidak perlu berlebihan seperti tadi" Carola tetap berusaha mengelap luka di kepala Camilo.

"Mi amor lihat lah, kaki mu terluka, keadaan mu jauh lebih buruk dari ku" Camilo menggendong Carola ala bridal style, Camilo berlari ke sana kemari mencari Julieta.

Inside And Outside [Encanto Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang