cap 2

287 37 18
                                    

'kringgggg!'

"Iya, aku bangun, pagi" Carola mengucek matanya, tapi tidak kunjung bangun.

'bruk' Casita mendorong Carola hingga terjatuh, Carola cukup terkejut dan belum terbiasa dengan tempat tinggalnya yang baru.

Setelah menyadari yang membangunkan nya adalah sebuah rumah, kemudian dia berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi.

"Casita, ini jam berapa?" Carola bertanya pada Casita setelah keluar dari kamar mandi, pakaian yang dia pakai berupa dress, entah mengapa dia sangat suka mengenakan dress dengan warna yang lumayan mencolok.

'ting' Casita membawakan jam yang membangunkan Carola tadi pagi.

Sekarang sudah pukul 8 pagi, entah mengapa tidak ada orang yang mencarinya sejak tadi, mungkin karena ini bukan di rumah nya, dia masih harus membiasakan diri.

'cklek'

"Oh maaf, ada perlu apa?" Carola cukup terkejut, karena tiba-tiba ada seorang anak perempuan yang seumuran dengan nya berdiri di depan pintu.

"Maaf, saya Mirabel Madrigal, saya ingin memberi tau bahwa sarapan ada di bawa, mari saya antar" Carola hanya menurut dan mengikuti kemana Mirabel pergi.

"Omong-omong berapa umur mu?" Mirabel berusaha membuka obrolan dengan pertanyaan dasar.

"Aku, 15 tahun, ya, itu masih satu minggu lagi sih, tapi bisa dibilang aku 15 tahun"

"Berarti kita seumuran, ku pikir umur mu lebih tua dari ku, penampilan dan aura mu sangat dewasa" Mirabel tidak berusaha memujinya, hanya sebuah pernyataan jujur.

"Aku anggap itu pujian, memangnya aku terlihat setua itu? Padahal kita seumuran, apakah aku terlihat sangat tua dengan baju ini? Atau tataan rambut ku? Ini memang rambut asliku kok, aku memang kurang suka di gerai saja,jika di kuncir itu akan mengubah bentuk aslinya dan membuat kepala ku sakit"

"Kau cukup banyak bicara ya, ku pikir kau pendiam, syukurlah, ku kira ini akan canggung, dan tidak kok, kau terlihat cantik, tapi memang lebih dewasa, dan itu berarti baik" Mirabel menanggapi nya dengan sebuah senyuman, dan di balas oleh Carola.

"Oke, kita sampai disini, silahkan sarapan, aku akan membantu mama ku" Mirabel meninggalkan Carola sendirian di ruang makan, dan berjalan keluar rumah.

Carola bersyukur dia bisa cepat akrab dengan anggota keluarga ini, dan dia pikir dia bisa betah di sini.

"Hola kak Ola" Antonio menyapanya dengan sebuah senyuman hangat dan lambaian tangan.

"Hola Antonio, pagi, apa kau tidak keluar rumah?" Carola membalas senyuman tersebut.

"Aku akan keluar sebentar lagi, ah itu, kak Dolores, kakak!" Antonio menyapa seorang wanita cantik berumur 21 tahun, dia sedang mengambil makanan, dan dia terlihat cukup terkejut ketika Antonio memanggil nama nya.

Saat Dolores melihat ke arah mereka, Carola memberikan sebuah senyuman.

"Kak Dolores, mengapa tidak menja-" sebelum Antonio sempat menyelesaikan kalimat nya tiba-tiba ada seorang laki-laki muncul disana.

"Camilo berhentilah menjadi Dolores" laki-laki itu seperti memarahi nya.

"Cukup singkat" Dolores berubah menjadi seorang anak laki-laki yang sepertinya seumuran dengan Carola dan Mirabel.

Jujur saja Carola masih saja terkejut dengan keluarga ini, mereka sangat unik.

"Ternyata kak Camilo, maaf kak aku harus pergi sekarang" Antonio pergi dari tempat dia berdiri.

Lalu Carola melanjutkan sarapan nya, tiba-tiba orang yang Antonio panggil Camilo itu menghampiri Carola.

"Hola Hermosa"

"Hermosa? Siapa? Aku?" Carola cukup terkejut, mendapatkan sapaan yang aneh disaat pertama kali bertemu.

"Tentu kau senorita, perkenalkan aku Camilo Madrigal dan siapa nama mu?" Camilo duduk di hadapan Carola sambil memakan hasil 'curian' nya.

"Aku Carola, senang berkenalan dengan mu, Camilo" Carola melihat ke arah Camilo, dia cukup risih di perhatikan sejak tadi.

"Carola, boleh ku panggil Hermosa? Atau mi Hermosa?" Camilo menyeringai ke arah Carola.

'apa-apaan anak ini! Dia sudah gila ya! Baru pertama kali bertemu sudah seperti ini, apakah dia begini ke setiap perempuan yang dia temui?!' Carola mengoceh dalam hati.

"Panggil biasa saja, tapi terserah kau sih mau memanggil ku apa" Carola berdiri dari tempat duduk nya untuk mencuci piring.

Saat selesai mencuci piring Carola terkejut karena Camilo sudah berdiri di belakang nya, namun ekspresi keterkejutan nya itu berhasil dia sembunyikan dengan bakatnya.

'anak ini benar-benar!'

"Camilo, apa mau mu? Bukan kah kau harusnya bertugas seperti yang lain?" Carola mengelap tangan nya pada lap yang ada disitu.

Kemudian berjalan keluar dari Casita, entah kenapa Camilo mengikutinya dari belakang.

'astaga anak ini kenapa sih, dia bahkan tidak menjawab pertanyaan ku' Carola terus berusaha bersikap baik.

"Mi Hermosa, Aku mau kita berteman, dan aku baru saja berangkat untuk bertugas" Camilo menjawab pertanyaan Carola yang sempat tertunda tadi.

"Oh, selamat bertugas tuan madrigal" Carola melontarkan sebuah senyuman, dan yang pasti dia menggunakan bakatnya.

Camilo berjalan menjauh sambil melambaikan tangan.

'Camilo, dia tidak buruk juga' Carola berjalan perlahan menelusuri kota, melihat kesana-kemari berharap menemukan sesuatu yang menarik.

"Huh? Mirabel!" Teriak Carola dari jarak yang cukup jauh, dia berlari menghampiri Mirabel yang sedang sibuk membantu ibu nya.

"Oh hai Carola, mama ini Carola, gadis seumuran ku yang abuela ceritakan tadi pagi" Mirabel memperkenalkan Carola pada ibunya, Carola tersenyum.

"Hola, um" Carola terdiam bingung ingin memanggil mama Mirabel dengan sebutan apa.

"Panggil saja Tia julieta" mama Mirabel sedikit tertawa melihat Carola.

Sebenarnya Carola sangat tegang dan canggung sekarang, namun lagi-lagi dia menyembunyikan nya.

Carola memang tau bagaimana cara menggunakan bakatnya sebaik mungkin, di keadaan yang tepat.

"Hola Tia julieta" Carola sedikit membungkuk memberikan salam.

"Hola Carola, maaf Tia harus pergi sekarang masih banyak yang harus Tia lakukan, ayo Mirabel"

"Baik mama"

Setelah Mirabel dan Tia berpamitan, Carola kembali berjalan-jalan, dia hanya pasrah kemana kaki nya membawa dia.

Carola tiba disebuah bangunan tua yang nampaknya sudah tidak di gunakan lagi untuk waktu yang cukup lama.

"Tempat yang bagus, untuk berlatih" Carola melihat keadaan di sekitar situ, tidak ada satu pun orang yang lewat mau pun sadar akan tempat itu.

"Bagus! Mari kita mulai"

___

See you next Capt!

Inside And Outside [Encanto Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang