II (cap 12)

87 11 90
                                    

'plak'

Sebuah tamparan mengenai pipi Olivia.

"Brengsek kau" Carola menarik kerah baju kembaran nya.

"Apa-apaan! Dasar kau perempuan gila!" Olivia menarik tangan Carola untuk melepas cengkraman nya, namun hasilnya nihil, tenaga Carola sangat kuat.

"Siapa yang gila? Kau yang gila, kau tau kalau Camilo adalah pacar ku, dan beraninya kau berusaha mencium dia di hadapan ku" Carola menarik dagu Olivia dengan sangat kuat, memaksa Olivia untuk melihat matanya yang dipenuhi amarah.

"Kalau kau sudah merasakan bibirnya, berarti aku juga boleh" Olivia ketakutan, badan nya bergetar, namun tetap berusaha lebih unggul.

"Ku harap kau segera menyadari status mu yang hanya tamu disini" Carola menampar Olivia di pipi sebaliknya, tamparan nya sangat kencang meninggalkan cap merah disana juga berhasil merobek bibirnya.

"Ola, sudah cukup!" Mina turun dari lantai atas menghampiri Carola yang sedang melampiaskan emosi yang tidak terbendung lagi.

Carola terdiam, dia tidak berani untuk melawan ibu nya sendiri.

"Dasar kau anak biadab!" Mina datang langsung ke hadapan nya.

'plak!' satu tamparan berhasil mengenai pipi Carola.

Carola menggenggam tangan nya sendiri dengan sangat kuat, tangan nya berdarah, namun dia sudah tidak peduli lagi.

Camilo terdiam di tempat nya, dia tidak bisa berkata-kata atau menggerakkan tubuhnya, dia takut melihat Carola yang sedang meledak, tapi di sisi lain dia juga tidak bisa menerima pemandangan ini.

"Kau pikir siapa dirimu! Dasar anak haram!"

'plak!' satu pukulan lagi berhasil mengenai pipinya yang cantik.

Akibat suara gaduh yang diciptakan keluarga madguez, beberapa keluarga madrigal menjadi berkumpul di ruang tengah.

Carola tidak kuat menahan air matanya.

"Ku harap kau tidak pernah di lahirkan!" Sebelum tangan tersebut berhasil memukul wajah Carola untuk yang ketiga kalinya, Camilo sudah terlebih dahulu menahan nya.

"Maaf nyonya, tapi anda sudah keterlaluan" Camilo menatap matanya lekat-lekat.

"Diam kau, ini bukan urusan mu, dan anak itu, dia bisa saja memakai bakatnya untuk menutupi semuanya" Mina menarik tangan nya.

"Ini urusan kami" Mirabel menghadang Mina.

"Tenang Ola, kami membela mu" Bruno datang di belakang Camilo.

"Kalian tau apa, tolong jangan ikut campur ini urusan ku dengan anak s*alan itu" Mina menatap mereka dengan tajam.

Carola menarik baju ibunya, memaksa sang ibu memerhatikan matanya.

"Lihat aku! Apa yang kau lihat? Hah?" Mata Carola terlihat sangat lelah dengan semua ini.

Mina ketakutan melihat mata Carola.

"KATAKAN!" Carola tidak dapat menahan nya lagi dia membentak ibu nya.

Mina tidak dapat berkata-kata.

"YA! AKU KEHILANGAN AKAL SEHAT KU!" Carola masih meneteskan air matanya.

Carola mendorong ibu nya, dan melihat wajah ayah tirinya.

Ayah tirinya terlihat merinding.

"Kau, lihat aku! Apa kah aku pernah melewati batas? JAWAB!" Semua keluarga sekarang sepenuhnya didalam ruangan.

Inside And Outside [Encanto Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang