II (cap 9)

76 10 48
                                    

Ini hari pertama Carola menumpang di kamar Camilo, jadi jika salah satu dari mereka sudah bangun, mereka tidak perlu berjalan ke kamar yang lain.

"pagi mi amor" Camilo menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah cantik Carola.

"Ngg" Carola mengubah posisi tidur nya, dahi nya mengkerut, seperti berpikir keras, dan terlihat sangat emosi.

"Mi amor! Bangun!" Camilo mengguncang tubuh Carola, dia mengalami mimpi buruk lagi.

"Pergi" Carola memukul tangan Camilo, Camilo tau ini di bawah alam sadar nya.

"Mi amo-" Camilo mengguncang tubuh Carola lebih kencang, dan Carola langsung membuka matanya, kemudian secara tiba-tiba mengubah posisi nya menjadi duduk.

'dug'

"Aww" Camilo memegang dahinya yang bertabrakan dengan dahi Carola.

"Kau tak apa mi Vida?" Camilo menyingkirkan rambut yang menutupi dahi Carola, dahi mereka sama-sama memerah.

"Auch, maaf, mimpi itu masih muncul" Carola mengusap dahi Camilo.

"Tidak papa" Camilo mengelus dari Carola.

Sekarang mereka saling mengusap dahi satu sama lain.

"Hahahaha" Camilo tertawa menyadari hal ini.

"Kau kenapa?" Carola awalnya bingung, setelah beberapa saat dia ikut menyadarinya dan tertawa bersama.

"Sudah, ayo siap-siap" Camilo mengecup bibir Carola, dan menggotong nya agar bangun.

"Iya, iya" Carola hanya pasrah dan masuk ke dalam kamar mandi.

"Miloo~" Carola lari dan langsung naik ke gendongan Camilo.

Camilo langsung menangkap Carola agar Carola tidak terjatuh.

"Mi amor, ada apa? Kenapa begini" Camilo tidak biasa melihat sikap Carola yang seperti ini.

Carola tidak menjawab, hanya mengencangkan pelukan nya, dan menyamankan diri disana.

"Milo, apa kau akan terus mencintai ku?" Carola mulai menanyakan hal-hal yang sudah pasti jawaban nya, namun tetap saja beberapa kali akan dia pertanyakan.

"Tentu" Camilo mengubah posisi gendong Carola, menjadi bridal style.

"Oh ya? Bagaimana kalau aku tidak cantik lagi? Kalau suatu hari rambut ku habis termakan umur? Kalau suatu hari aku sudah tidak bisa berjalan lagi? Apa kau akan tetap disana? Menemaniku di saat-saat terakhir?" Camilo menurunkan Carola di atas kasur, Carola mendongak menghadap Camilo.

"Tentu mi vida, aku akan tetap mencintai mu, apa pun yang terjadi, aku tidak akan berpaling pada perempuan mana pun selain kau" Camilo mengelus pipi Carola, dan mengecup nya sekilas, kemudian beranjak mengambil pita.

"Kau yakin? Kalau aku menunjukkan sisi lemah ku? Kalau aku terlihat menyedihkan? Katakan yang sejujurnya, katakan apa kau akan tetap mencintai ku?" Carola menatap mata Camilo, Camilo sedikit tertegun, Carola tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"Kau kenapa? Aku tidak akan pergi kok" Camilo berlutut, menyamakan tingginya dengan Carola, mengusap kepala Carola, dan mengecup nya sekilas.

"Ahhhhh" Carola mengeluh agak aneh kedengaran nya.

"Hahaha, geli jangan begitu" Camilo menjauhkan tangan Carola dari pinggang nya.

"Milo, aku mengantuk" Carola merebahkan dirinya, Camilo ikut tiduran di sebelahnya, dan memeluk Carola, menyamankan diri nya.

"Semangat lah mi hermosa, kita harus sarapan, dan melakukan sedikit tugas, mungkin bermain dengan anak-anak lagi, atau menjaga seorang bayi" Camilo berbicara tepat di atas kepala Carola, karena perbedaan tinggi mereka yang lumayan terlihat.

Inside And Outside [Encanto Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang