"Tio" panggil Carola dari balik lukisan, ini sudah hampir jam makan siang, jadi dia hendak mengambil piring nya.
"Ini" Bruno hanya mengeluarkan piring nya saja dari balik situ, dan segera Carola terima.
"Terima kasih, untuk makanan nya" tak lama kemudian Bruno pergi dari situ.
"Sama-sama" jawab Carola sambil berjalan.
Carola berada di dapur, mencuci piring nya, dan kembali ke kamarnya.
Kamarnya terlihat lumayan penuh, Carola bingung ingin di taruh dimana lagi semua barang nya ini.
"Ola!" Mirabel muncul di depan pintu.
"Ya, Mirabel" Carola melirik ke arah Mirabel.
"Wow, penuh sekali kamar mu" Mirabel masuk ke kamar Carola tanpa seizin sang pemiliki kamar.
"Ini kan kain yang tidak pernah di beli siapa pun, mereka bilang kain ini jelek dan sudah tua" Mirabel mengelus kain tersebut.
"Kain ini tidak buruk" Mirabel sadar, walaupun kain yang ada di hadapan nya sudah tua, tetapi kualitasnya masih tetap bagus dan terjaga, kain nya sangat lembut dan warna nya tidak pudar meski sudah di diamkan dalam waktu yang lama.
"Aku mendapatkan nya dengan harga yang murah" Carola ikut berdiri di sebelah Mirabel.
"Ingin bertukar?" Senyum bisnis Mirabel muncul.
"Aku curiga kau seorang pebisnis Mira"
"Jadi?" Sambung Mirabel dengan wajah yang masih sama.
"Oke" jawab Carola dengan kedua tangan terangkat.
Mirabel dengan cepat menarik tangan Carola, mereka berlari ke kamar Mirabel.
'set'
Tangan Carola di tarik, dan badan nya di gotong oleh seseorang saat dia sedang berlari.
'eh' carola bingung, otaknya tidak dapat berpikir karena terkejut, memuat apa yang sedang terjadi terhadap dirinya.
"Milo! Turunkan aku!" Antara emosi dan malu menjadi satu.
"Ola!" Mirabel berlari mengejar Carola yang di culik oleh Camilo.
"Tangkap kalau kau bisa" Camilo berlari ke tengah kota, semua mata tertuju pada mereka.
Carola yang sudah mati-matian menahan malu, hanya bisa bodo amat dengan situasi ini, dan menerima keadaan.
"Cami! Apa yang kau lakukan!" Teriak Pepa saat Camilo sedang berlari.
"Camilo! Berhentilah kekanak-kanakan" teriak Mirabel yang masih berlari di belakang Camilo.
"Kau mau membawa ku kemana Milo?" Carola dapat mendengar suara orang-orang yang mulai membicarakan mereka, dan beberapa keluarga madrigal yang shock melihat mereka.
"Milo, aku rasa keluarga mu tidak akan suka ini" Carola dapat melihat dengan jelas Dolores dan Pepa sedang mengejar mereka.
Sedangkan Mirabel, dia sudah lelah.
"Milo, apa kau tidak lelah?" Carola menopang dagunya pada pundak Camilo.
"Mi Hermosa, hah, tolong, hah, jangan banyak, hah, bertanya, hah" jawab Camilo di sertai nafas yang sudah habis.
"Menyerahkan Milo, kita sudah sangat jauh dari mereka, turunkan aku" Carola tidak merasa risih, hanya kasihan pada Camilo yang menggotong nya.
"Sebentar, hah, hah, la-, hah, -gi, hah" Camilo yang masih berusaha menjawab di sela-sela larinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inside And Outside [Encanto Fanfic]
FanfictionSeorang gadis di anugerahkan bakat akting, dia selalu menggunakan bakatnya ini untuk menutupi kesakitan nya, termaksud rasa sakit dari masa lalu nya. Dan ada seseorang yang mencintai nya, namun orang tersebut "tidak tau siapa dirinya sendiri ?" Gadi...