II (cap 2)

102 8 0
                                    

'bruk'

"Mi amor! Astaga, kau kenapa?" Camilo dengan cepat menarik tubuh Carola, Carola tiba-tiba saja tumbang ke samping, ke atas meja nya.

"Aku kenapa?" Carola malah bengong ketika dibangunkan Camilo.

Camilo khawatir kalau Carola sakit, jadi dia menggendongnya dan membawanya ke Julieta untuk minta di obati.

"Jadi bagaimana Julieta, aku memberinya vision dan sekarang dia menjadi aneh, tidak bersemangat, ini salah ku" Bruno terdengar sangat frustasi.

"Tio, kau memberikan vision kepada siapa? dan apa isi vision itu?" Camilo muncul sambil menggendong Carola.

Warna rambut Carola sudah kembali seperti semula, jadi Camilo tidak menyadari apa pun.

"Um, itu" Bruno ragu melihat Camilo.

"Aku yang meminta nya" Carola membuka suara, sekarang semua mata tertuju padanya, termaksud Mirabel yang baru saja datang.

"Ola meminta apa? Ke siapa?" Mirabel yang baru datang langsung menyerbu nya dengan pertanyaan.

"Aku akan menjelaskan nya, ku rasa kalian perlu tau" Carola minta diturunkan oleh Camilo dan mereka duduk di kursi masing-masing.

Carola menunggu semua anggota keluarga tiba untuk sarapan, jadi dia tidak perlu mengulang-ulang ceritanya.

"Jadi?" Camilo bertanya ditengah-tengah sarapan mereka.

"Baiklah, aku meminta Tio Bruno untuk memberikan ku sebuah vision, dan di vision tersebut keluarga ku datang kesini" Carola terlihat biasa saja, tapi tidak dengan perasaan nya.

"Oh baguslah, berarti kita harus bersiap untuk itu, kapan mereka akan datang?" Abuela tersenyum ke arah Carola, dan dia terlihat cukup terbuka tentang kedatangan keluarga nya.

"Entah lah, secepatnya mereka akan datang" jawab Bruno.

"Lalu apa masalahnya? Kau terlihat tidak baik mi hermosa" Camilo mempertanyakan intinya.

"Ah itu, mereka, akan membuat kekacauan disini" Carola menunduk, tangan nya berhenti memakan sup milik nya, tatapan nya sendu, namun dengan cepat dia ubah lagi karena semua orang nampak tegang dan khawatir akan hal itu.

"Bukan kekacauan besar, hanya perdebatan, dan mungkin akan memakan korban" Carola terdengar ragu dengan kata-kata terakhirnya.

Sekarang semua orang berhenti menyantap makanan mereka, dan melihat ke arah Carola.

"Siapa korban itu?" Tanya Mirabel.

Carola tidak sanggup menjawab, rasanya dia ingin menangis saja, namun dia tutup dengan bakatnya, rambut nya berubah warna kembali, lebih parah dari sebelumnya.

"Dia sendiri" Dolores membuka suara menjawab pertanyaan Mirabel, Dolores terlihat sangat sedih, dia menunduk.

Pepa menyebabkan awan mendung di tengah-tengah ruangan.

Sedangkan Bruno yang sudah tau sejak awal hanya diam, dia menundukkan kepala.

"Tapi tidak apa! Setidaknya mereka tidak melukai kalian, ha-ha-ha" Carola kembali ceria di depan semua orang, di sertai dengan tawa hambar.

"Ya aku tau itu bukan berita yang baik untuk kalian, apa lagi untuk ku, tapi tak apa, aku pasti bisa melewatinya, aku sudah melewati banyak hal bersama kalian, aku pasti bisa, hiks, maaf, aku tidak bermaksud, haish, kenapa aku menangis" Carola menghapus kasar air mata pada wajahnya.

"Ola" Mirabel mengambil tangan Carola, dia ikut menangis melihat Carola sedih, tidak biasanya Carola menangis seperti ini.

"kita akan ada disini, untuk membela mu sayang" Pepa berdiri dan memeluk Carola, semua anggota keluarga ikut berdiri dan memeluk dia.

Inside And Outside [Encanto Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang