12

77 5 2
                                    

Kemalasan penulis mulai muncul dipart-part pertengahan seperti ini, hahahaaa

@@@

Pas pulang dari tempat laundry, gue ditelpon oleh yang mulia ratu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pas pulang dari tempat laundry, gue ditelpon oleh yang mulia ratu. Tadinya mau pura-pura ngambek aja, gak angkat. Tapi karena ingat masih tanggungan keluarga walau sekarang udah berkeluarga. Akhirnya gue angkat.

"Ass-"

"Apa Mah?" tanya gue langsung.

Menghela nafas, "Kaga sopan banget ya kamu, salam dulu sama orang tua!"

Okey Tahan Harvis, orang sabar makin ganteng keliatannya.

Gue menoleh kearah kanan dan kiri.

Melihat ada seseorang yang mau masuk laundry, gue salaman sama orang tua itu tiba-tiba. Seketika dia tersentak kaget lalu melihat tangannya heran. Tanpa dosa, gue melangkah pergi dari sana dan masuk ke mobil.

"Kenapa kamu diem?"

"Ya Mamah juga diem," jawab gue.

"Mamah kan bilang kamu harus salam Harvis!"

"Udah kok mah!"

"Hah? Kapan?"

"Tadi pas ada orang lewat Harvis salaman, Harvis gak salah dong!"

"Udah gila nih anak," helaan nafas terdengar.

"MAKSUD MAMAH ITU UCAP SALAM BUKAN SALAM YANG ARTINYA SALAMIN TANGAN ORANG!"

Gue menjauhkan ponsel itu dari telinga, buset dah yang bener aja.

Masa iya ngegas di ponsel, gila langsung menuju syaraf pusat nih.

Semoga abis ini telinga baik-baik aja.

Aamiin.

"Heheee Mamah bilang dong," ujar gue tak punya dosa.

Gue berdehem. "Assalamualaikum Wr. Wb. Ibunda tercintaku yang baik hati dan sangat sabar diri."

"Waalaikumsalam, anakku yang kebanyakan goblok dibandingkan pinternya."

Gue meringis mendengar itu.

"Btw, ada apa nih telpon orang ganteng? Ada yang bisa saya banting?"

"Owh tentu saja ada. Bisakah orang yang mengaku ganteng ini ke rumah sebentar?"

"Owh tentu saja tid-"

"Saya tidak menerima penolakan loh ya," potongnya.

"Harvis serius Mah, enggak bisa!"

"Mamah juga serius soal gak bisa menerima penolakan!"

Okey, emak gue emang rada susah ditolak nih.

HuHeHaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang