Ini kisah gue yang ganteng banged!
Pakek T, awas lo pada bacanya pakek D
Lo semua pada kepo kan? Saran gue jangan, umurkan kaga ada yang tau ya, Bun.
Astajimmmm!
Bercanda ah, kalau serius itu halalin kamu-asekkk, kapan lagi coba lupada digembelin sama orang ganteng macam gue kan? Ah iya, jomlo mah bisanya halu aja.
Iye kek lu pada, dasar jomlo!
Kalaupun misalnya ada yang pacaran? Lah apa peduli gue, canda sayang jangan esmosi dong.
Eh, bentar-bentar gue mau mulai dengan perkataan yang lebih alus ya, biar kesannya kek gue tuh ganteng banget gitu.
Enggak... Ganteng doang, tapi jalan sama cewek ngutang.
Gak papa sih ya yang penting kan ganteng, ahah
Kaga jelaskan? Emang, hahahaaa
Okey lewat aja dah!
Selamat membaca
.
.
.
Dengan kaki kecilku, aku berlarian masuk kerumah. Gila, aku baru sadar bahwa rumah ini besar juga ya, diumurku yang 5 tahun ini termasuk pintar juga tidak tersesat di dalamnya. Lupakan masalah itu.
Kini tujuanku satu, mencari salah satu penghuni rumah ini. Hanya ada satu nama yang ingin kucari keberadaannya, kira-kira dimana dia berada saat siang hari begini? Mungkin saja dapur atau...
Ah, itu orangnya!
"Ayah bagaimana cara menaklukan hati wanita?" tanyaku berteriak padanya.
Langkah kecil ini semakin bergerak cepat menghampirinya.
Setelah sampai di dekatnya, nafasku masih terengah-engah, wehh capek juga ya!
"Uhukkk..."
Ayah-orang yang kucari yang sedang asik makan camilan punyaku itu bangun seketika. Dia tersedak dan mencoba mencari minuman dingin. Aku yang sudah menormalkan nafasku menghampirinya dan tersenyum manis.
"Hohohooo anakku ternyata kamu sudah dewasa sebelum waktunya, kamu emang anak ayah nak, hiks..." Ayah menyeka air matanya.
Aku menghela nafas.
"Ayah bisa tidak?!" ngegasku.
"Tentu saja bisa, jangan sebut ayahmu ini lelaki jika menaklukan seorang wanita saja tidak bisa!" ujarnya bangga.
Banyak omong!
Aku mengangguk mengerti dan menarik tangannya.
"Baiklah ikut aku!"
Setelah acara lari-larian lagi, akhirnya kita sampai di depan rumah dengan nafas terengah-engah. Sumpah, benar-benar capek ya. Apa Ayah gak mikir 100 kali pas buat rumah ini, lihat dia saja terlihat kelelahan.
Eh,
Tunggu mukanya kok pucat sekali, aku tidak akan menjadi yatim secepat ini kan?
"Ayah mau meninggal?"
Plukkk...
"Sembarangan, huh kalau huh ngomong huh. Sekarang mana wanitanya?" aku menunjuk ke arah dimana objek yang kami bicarakan berada.
"Bagaimana cara menaklukan dia?"
Ayah melihat objek yang kutunjuk, kenapa wajahnya melongo begitu?
KAMU SEDANG MEMBACA
HuHeHa
Romancenote : * Pasangan Tsundere 1 * bukan fanfiction * Humor dan ada bumbu dewasa 🔞 Hubungan mereka tidak cacat! Tidak diterpa angin plakor bohay nan sexy manapun dan bahkan tidak di sangka-sangka oleh siapapun. karena yang cac...