Gue terdiam.
Baru akan maju tapi gue urung, gue malah mengerutkan dahi dan tertawa geli.
Hari ini Huma memaksa untuk datang ke kampus-cutinya udah berakhir 2 hari lalu, gue yang memaksa dia untuk tetap di rumah saja, sebenernya gak ada masalah kalau dia mau ke kampus kemarin atau hari ini juga. Bener-bener gak ada sama sekali.
Baik kandungan ataupun kondisi fisik. Mereka sehat!
Tapi yang gue takutkan terjadi.
Ya, adegan drama jika gue dan Huma ketemu sama Putri.
Gue menghela nafas, harusnya tadi gue minta dia ikut gue aja dulu ke parkiran. Ya, tadi ada barang gue yang ketinggalan. Entah emang udah di tunggu atau kebetulan, Putri dan Huma bertemu saat keduanya akan menuju gedung kampus.
Begini gue bakal jelasin sejak awal.
"Anjir, beb aku ambil flashdisk dulu ya, mau print tugas yang belum aku kerjain di kantin nanti." Huma yang sedang memeluk lengan gue mengagguk.
Gue tersenyum dan mengelus rambutnya.
"Gak lama kok, tunggu di depan aja gih. Aku lari deh biar cepet!"
Huma menggeleng. "Jangan!" cegahnya.
"Kenapa??"
"Nanti jatuh, jangan lari."
Gue tertawa dan mengangguk, "Iya sayang, aku ke parkiran dulu. Ingat, kamu juga jalannya pelan-pelan biar tuy- maksud gue anak kita gak keguncang-guncang."
Huma hampir melotot pas gue mau bilang 'tuyul', lagian ngapa sih ngamok?
Gue ini yang buat, HAHAHAAAAA!
Gue berbalik saat merasa Huma baik-baik saja.
Melangkah dengan cepat tapi tidak lari, nurut dong apa kata ayang tercinta.
Clekkk...
"Dimana njir... nah ini dia!" seru gue lalu menaruh benda itu di kantong.
Setelah mengunci pintu lagi dan memastikan aman. Gue berbalik, dahi gue berkerut saat malihat orang-orang seperti sedang terburu-buru?
Masalahnya bukan satu atau dua, hampir bergerombol berlarian ke satu titik.
'Buruan kesana ayok!'
'Itu woy ada yang ribut!'
'Ada acara Labrak-labrak'
Hah??
"Anjir, ada apaan nih?" guman gue.
Karena arah gue dan kerumunan itu sama, gue memutuskan untuk melihatnya dulu.
.
.
.
Gue terdiam saat melihat siapa topic utama itu.
Seorang istri sah dan mantan pacar?
Nah, itulah kenapa dari awal gue ketawa geli. Lu bayangin aja, ada orang di labrak tapi yang labrak jelas-jelas drama banget. Pura-pura jatoh padahal doi yang jatoh sendiri, tapi senyum gue luntur saat dia bangkit dan mengangkat tangannya.
Plaakk...
"DASAR PLAKOR!"
Ya, dia tampar Huma.
Gue melotot melihat itu dari kejauhan, gue segera berlari mendekat. Kerumunan itu memberi gue jalan, Putri yang melihat gue mulai mengeluarkan air mata buayanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HuHeHa
Romancenote : * Pasangan Tsundere 1 * bukan fanfiction * Humor dan ada bumbu dewasa 🔞 Hubungan mereka tidak cacat! Tidak diterpa angin plakor bohay nan sexy manapun dan bahkan tidak di sangka-sangka oleh siapapun. karena yang cac...