Selamat Membaca!~
~°•°•°•°•°•°~
Bel pulang sekolah telah berbunyi, seluruh murid SMA Bhakti berhamburan keluar kelas untuk pulang. Tapi tunggu dulu, Akara dan yang lain saat ini tengah berada digudang belakang sekolah yang terkenal angker.
"Plis deh ra, balik aja yuk." Bujuk Adena, diantara yang lain ialah yang paling takut hantu bila ada Ale mungkin ia masih bisa tenang.
"Ayam amat sih lo, kita disini juga karena ulah lo." Gerutu Akara. Ya, memang benar mereka ke gudang belakang sekolah karena dihukum untuk membersihkannya.
"Nah betul, kalo aja lo gak kabur kita pasti cuma suruh berdiri dilapangan bukan gini." Ayleen berkata lirih, dia sebenernya agak takut sebab banyak yang menyebar rumor bahwa gudang yang saat ini ada didepan matanya pernah menjadi lokasi pembunuhan seorang siswa dan katanya arwah siswa tersebut tidak tenang dan berakhir gentayangan.
Saat bel pertanda pelajaran selanjutkan akan dimulai mereka agak telat datang. Dan saat melewati koridor yang sepi mereka berpas-pas'an dengan Pak Tion guru BK berkepala botak dengan kaca mata bulat.
Pak Tion yang melihat anak muridnya belum masuk kelas lantas meneriaki dan menyuruh Adena dan yang lain untuk berjemur dilapangan. Namun, Adena yang sudah panik duluan tak menghiraukan teriakan tersebut dirinya berlari melawan arah dan mau tak mau yang lainnya pun ikut-ikutan. Bahkan sang Ketos pun ikut berlari menghindari Pak Tion, Circle mereka memang sesat.
"Lah kok gue? Kan gue gak nyuruh lo pada ikut lari sama gue." Sungut Adena, enak saja dirinya yang disalahkan.
"Kata Topan kalo apa-apa gak barengan gak solid," Ujar Acasha mengacungkan ibu jarinya. Fyi saja Topan adalah bocah SMP tetangga sebelahan rumah Ale yang usilnya kebangetan.
"Ya harusnya kalian nyalahin diri sendiri lah, ngapa nyalahin gue? Rasanya disalahkan itu sakit Mas.." Ucap Adena dramatis.
"Shuttt! Udah diem, lebih baik kita masuk sekarang dan beresin sebentar lagi mau magrib pasti temennya Ale pada keluar." Itu suara Arshavina yang sedari tadi hanya menyimak perdebatan temannya, dan untuk Ale sudah dipastikan telinga anak itu pasti panas.
"Ra, pimpin cepet." Titah Acasha. Akara yang tak mau ambil pusing pun memimpin paling depan.
Ciittt!!
Brakk!!
Pintu gudang itu terbuka dan pemandangan yang dilihat pertama kali adalah kegelapan. Mereka semua meneguk ludahnya dengan kasar, Sial! Sangat menyeramkan. Jika saja ada Ale mungkin bocah itu akan berkata Anjayani Welcome To Creepy Pasta.
"Yakin nih kita masuk?" Tanya Adrienne agak ragu.
"Yakin!" Ucap mereka serempak.
"Ayo." Mendengar suara Akara mereka jalan perlahan menuju dalam gudang yang gelap itu.
Satu langkah...
Dua langkah...
Tiga langkah...
Semua masih aman, tangan Akara meraba-raba dinding guna mencari saklar lampu dan ketemu segera ia nyalakan lampunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anonymous Girl's | ✔️
Teen Fiction[Completed] Menceritakan kisah ketujuh gadis remaja yang menikmati masa-masa SMA ditambah bumbu-bumbu kisah cinta sebagai pelengkap. Dan dengan sikap yang tidak mencerminkan seorang manusia. "HELLO FUTURE!! ASEK MARI DIGOYANG SAUDARA-SAUDARA!" Teria...