Selamat membaca!~
~°•°•°•°•°•°~
Saat ini Ale sudah berada dirumah sakit, dan sedang menunggu namanya dipanggil. Ternyata sangat ramai yang ingin memeriksa kondisi kesehatan mereka.
"Aeleasha Greesa." Panggil suster Ale langsung berjalan mengikuti suster itu.
Dokter Penyakit Dalam itulah nama yang tertera didepan pintu yang ditunjukan oleh suster tadi.
"Ini gak salah dokter kan sus?" Tanya Ale kepada sang suster.
"Enggak Mba, silahkan masuk." Ale langsung masuk keruangan itu dengan keringat dingin.
"Selamat siang, silahkan duduk." Sapa Dokter itu dengan ramah.
Ale duduk dan saat ini ai berhadapan langsung dengan dokter itu.
"Pertama-tama perkenalkan nama saya Dokter Juan, siapa nama kamu?" Dokter itu ramah sekali pikir Ale.
"Ale dok."
"Boleh saya tau apa keluhan kamu?" Tanya Dokter Juan.
Ale menjelaskan secara rinci tanpa dikurangi maupun ditambahi sedikitpun. Dokter Juan terlihat menghela napas berat.
"Sebelumnya kamu sudah pernah diperiksa oleh dokter lain?" Tanya Dokter Juan.
"Sudah,"
"Dia bilang apa mengenai kondisi kamu?" Tanyanya lagi.
•••
Saat Dokter memeriksa Ale kondisinya Ale sudah tersadar.
"Apa yang kamu rasakan sekarang?" Tanya Dokter itu.
"Pusing sama mual," Jawab Ale lirih.
"Saya sudah menduga hal ini, kondisi kamu sama persis seperti penderita tumor otak." Ale melotot tak percaya.
"Tapi saya belum bisa memastikan sebelum kamu melalukan test kesehatan. Jadi untuk saat ini saya hanya bisa memberikan kamu resep obat pereda nyeri dosis tinggi yang biasanya dikonsumsi oleh penderita dengan keluhan seperti kamu."
"Dok," Panggil Ale.
"Iya?"
"Tolong jangan bilang sama mereka kalo saya sakit itu, Dokter kasih aja alasan saya cuma kecapean atau apapun itu. Saya mohon Dok." Mohon Ale.
"Tap--"
"Saya mohon Dokter..." Mohon Ale.
"Huft, baiklah. Lebih baik segera memeriksa kondisi kamu. Saya tidak ingin kamu mengalami kondisi yang lebih buruk dari ini." Ujar Dokter itu.
"Baik Dok..."
•••
Mendengar cerita itu Dokter Juan menatap Ale lamat-lamat.
"Kamu mau kan melakukan test kesehatan?" Tanya Dokter Juan sedangkan Ale hanya mengangguk.
"Baiklah, setelah ini kita akan melakukan test kesehatan serta melakukan ronsen. Sebelumnya boleh saya liat obat itu? Apa kamu membawanya?" Tanya Dokter itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anonymous Girl's | ✔️
Teen Fiction[Completed] Menceritakan kisah ketujuh gadis remaja yang menikmati masa-masa SMA ditambah bumbu-bumbu kisah cinta sebagai pelengkap. Dan dengan sikap yang tidak mencerminkan seorang manusia. "HELLO FUTURE!! ASEK MARI DIGOYANG SAUDARA-SAUDARA!" Teria...