25. Cintak tak selama'nya indah deck!

53 38 65
                                    

Selamat membaca!~

~°•°•°•°•°•°~

Ale dan lainnya sudah sampai disekolah yang terlihat sangat ramai, tak lupa juga dengan bus yang berjejer rapi dihalaman depan SMA Bhakti.

"Ini kita yang terlalu sok apa gimana, yang laen pada bawa tas anjir." Ujar Adena saat memperhatikan murid yang lain hanya membawa tas.

"Kita yang gak mau ribet!" Celetuk Akara.

"Iya juga sih, btw nanti duduknya gimana ya?" Tanya Adrienne.

"Dikursi sambil kayang." Sahut Acasha malas.

"Emang bisa?" Tanya Aruna.

"Coba aja."

"Enggak deh bestieh,"

"Bukan gitu, maksud gue tuh nanti kita duduk kayak dikelas apa acak."

"Kalo itu gue gak tau, tanya aja sama Raki." Ujar Akara.

"Gak mau ah," Setelah itu hanya keheningan yang mendominasi.

Fyi Ayleen berangkat terlebih dahulu tadi, wajar saja karena dirinya ketua OSIS. Dan saat ini pun Ayleen masih sibuk dengan anak OSIS lainnya. Untuk yang tidak ikut mereka diliburkan dari hari Jum'at sampai Minggu.

Mereka duduk dipinggir lapangan yang tak terlalu jauh dari bus. "BEB!" Panggil Bumi dari kejauhan, sontak Ale menoleh dan mengangkat satu alisnya.

"Apaan?" Tanya Ale saat Bumi sudah ada dihadapannya.

"Lo duduk sama gue, gak ada penolakan." Setelah itu Bumi pergi dari hadapan Ale yang sedang menatap kepergiannya dengan cengo.

"Dia kenapa?" Tanya Aruna sedangkan Ale hanya menggeleng.

"ANAK XII IPS II DIHARAPKAN MEMASUKI BUS DENGAN TERATUR SEKARANG!" Itu adalah suara Bu Ginting tepat disamping bus yang akan ditumpangi oleh anak IPS II.

Dengan pengeras suara Bu Ginting kembali berujar. "DIMULAI DARI ALE DAN BUMI LALU DILANJUT SEPERTI KITA SEDANG ADA DIKELAS! MENGERTI?"

"MENGERTI BU!"

Bumi langsung menghampiri Ale dan menggenggam tangan kanan sepupunya itu. Untuk urusan barang-barang sudah dimasukan oleh satpam tadi.

Bumi memilih bangku dibarisan tengah dengan Ale yang duduk disebelah jendela.

"Lo kalo mau tidur bilang, nih minum dulu." Bumi menyerahkan satu bungkus Tolak Angin beserta sebotol air mineral.

Ale menerimanya dengan senang hati, dan langsung meminumnya.

Keadaan bus kini ramai karena semua murid IPS sudah masuk, "SEBENTAR LAGI BUS KITA AKAN BERANGKAT, DIHARAPKAN UNTUK KALIAN MEMBACA DOA SESUAI KEPERCAYAAN MASING-MASING DIPIMPIN OLEH RAKI!" Bukan! Itu bukan suara Bu Ginting melainkan Pak Joni guru olahraga.

Mereka doa sesuai kepercayaan masing-masing, setelah itu bus yang mereka tumpangi mulai jalan setelah bus kelas IPS I jalan terlebih dahulu. Dan untuk IPA mereka jalan belakangan.

Anonymous Girl's | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang