Selamat membaca!~
~°•°•°•°•°•°~
Tak terasa seminggu sudah Ale izin dengan alasan berlibur. Dan kini remaja bernama lengkap Aeleasha Brunella Greesa N.S. akan kembali bersekolah dan bertemu teman-temannya. Ale adalah nama panggilan yang diberikan oleh orang tuanya, agar lebih mudah menyebut namanya.
Dengan langkah santai Ale menuruni tangga dengan bersenandung kecil tak lupa dengan tas yang ditentengnya. Mama dan Papa Ale belum pulang dari Amerika karena pekerjaan yang masih banyak.
"PAGII BI NUR!" Sapaan khas Ale disambut senyum hangat oleh Bi Nur yang tengah membersihkan meja makan.
"Bi Nur Ale langsung berangkat ya, udah mau bel soalnya." Ucap Ale sesekali melihat arloji ditangan kirinya.
"Enggak sarapan dulu neng?" Tanya Bi Nur.
"Enggak deh, disekolah bisa yaudah Ale berangkat dulu." Ale menyalimi tangan Bi Nur.
"Assalamualaikum, jangan kangen sama Ale lho yaa."
"Waalaikumsalam, iya neng." Mendengar itu Bi Nur hanya terkekeh pelan, anak majikannya sangat lah pede.
Hari ini Ale berangkat dengan supir, karena malas membawa motor maupun mobil. Sebenarnya Ale baru tiba di Indonesia semalam dan tanpa memberi tahu teman-temannya.
Pedih ku saat rasa indah
Semua hilang dan usai
Bila cinta ini tak nyata..
Jangan engkau beri harapanSuara Ale memecah keheningan dalam mobil. Entah mengapa pagi ini Ale merasa galau seperti seseorang yang baru saja patah hati padahal dirinya tidak pernah berpacaran berdekatan dengan laki-laki saja jarang.
Tak terasa sudah hampir 15 menit perjalanan menuju sekolah dan saat ini mobil yang mengantar Ale kesekolah sudah sampai tepat didepan sekolahnya, dengan gerakan santai Ale keluar dari mobil dan segera berpamitan kepada Pak Ahmad supir pribadinya.
Terus melangkah santai dengan Airponds yang tak lepas dari kedua telinganya. Namun kegiatannya harus berhenti saat mendengar ada yang meneriaki namanya.
"ALEEE!!"
"Eh buset, itu mulut apa toa masjid sih bikin kaget aja dah." Sungut Ale saat tau yang meneriakinya adalah ketujuh temannya. Bayangkan seberapa besar teriakan itu.
"Pergi tanpa pamit pulang gak ngabarin, kau anggap aku apa selama ini Mas?" Ucap Adena dramatis. Mereka yang mendengar itu hanya menatapnya datar.
"Ku tinggal 1 minggu tambah RaGil kau bah, teruskan nak." Setalah mengatakan itu Ale pergi meninggalkan temannya dan berjalan menuju kelas.
"TUNGGUIN WOI SETAN!" Mereka segara berjalan menyamai langkah kaki Ale.
"Apa woilah, gak usah teriak-teriak bisa tidak?" Ale menatap sengit sahabatnya.
"Enggak makasih sama-sama!" Ucap mereka berbarengan. Sedangkan Ale, hanya bisa mengusap dadanya sabar dan kembali berjalan memasuki kelas dan duduk ditempatnya.
Ale merindukan Liam, sudah lama dirinya tak bertemu sepupu kesayangannya. Ale sudah menganggap Liam adiknya sendiri walaupun umur mereka sama hanya beda bulan lahir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anonymous Girl's | ✔️
Teen Fiction[Completed] Menceritakan kisah ketujuh gadis remaja yang menikmati masa-masa SMA ditambah bumbu-bumbu kisah cinta sebagai pelengkap. Dan dengan sikap yang tidak mencerminkan seorang manusia. "HELLO FUTURE!! ASEK MARI DIGOYANG SAUDARA-SAUDARA!" Teria...