Selamat membaca!~
~°•°•°•°•°•°~
"Adrienne, boleh Ayah masuk?" Adrienne yang tengah belajar pun kaget mendengar suara sang ayah.
"Iya Yah, masuk aja." Tak lama Ayahnya pun masuk dan menghampirinya.
"Ini udah malam, jangan belajar terus Ayah gak pernah maksa kamu untuk jadi pinter Nak." Ujarnya mengelus kepala sang putri.
"Sebentar lagi Yah," Entah mengapa Adrienne ingin sekali menangis, dia harusnya bersyukur disaat orang tua diluar sana menginginkan anaknya pintar dalam keterpaksaan namun tidak untuk Ayahnya dan Bundanya.
Kedua orang tua Adrienne tidak pernah memaksa kehendak semua anaknya, Adrienne terlahir sebagai anak tengah dimana ia memiliki satu kakak perempuan yang bernama Adrienna dan satu adik laki-laki yang bernama Adrean.
Kakak Adrienne saat ini tengah kuliah di Inggris, pulang hanya satu tahun sekali. Dan Adiknya yaitu Adrean kini tengah menginjak usia 12 Tahun. Keluarganya sangatlah harmonis, dimana tidak yang merasakan pilih kasih dari orang tuanya.
"Ayah jarang liat temen kamu yang tingkahnya pecicilan itu, dia kemana?" Tanyanya seraya melihat-lihat kamar sang putri.
"Siapa? Ale maksud Ayah?" Sedangkan Ayahnya hanya berdehem.
"Dia gak kemana-mana kok Yah, setiap hari juga aku ketemu dia. Emang kenapa?"
"Gak pa-pa, Ayah cuma nanya. Sekarang dia tinggal sama siapa?" Diantara sahabatnya yang lain hanya Ale yang silsilah keluarganya disembunyikan.
"Pelayan sama supir yang tinggal dirumahnya, orang tua dia baru terbang ke Jerman karena pekerjaan." Jelas Adrienne.
"Apa dia gak kesepian? Dia anak tunggal?" Tanyanya.
"Yang Adrienne liat dia gak pernah kesepian Yah, iya dia anak tunggal."
"Dia pinter menyembunyikan rasa kesepiannya Nak sampai kamu gak melihat apapun dimatanya, Ayah minta sama kamu dan temen-temen kamu untuk gak ninggalin dia." Adrienne sebenarnya bingung namun tak ayal mengangguk.
"Gak kerasa kamu sebentar lagi udah mau lulus, udah ketemu cinta pertamanya belum?" Jahil Ayahnya.
Sontak Adrienne menegang, "A-apaan sih Ayah." Ucapnya gugup.
"Lho kenapa gugup? Kan Ayah cuma nanya, jangan-jangan emang udah ketemu ya? Siapa namanya?" Tanya Ayahnya sembari berjalan mendekat keanaknya.
"Ihh gak ada kok," Sangkal Adrienne.
"Yakin? Padahal Ayah udah penasaran lho," Ucapnya dengan nada kecewa.
"I-iya namanya Azzam," Cicit Adrienne yang masih bisa didengar oleh Ayahnya.
"Azzam? Anak mana itu? Dia sama Ayah gantengan siapa?" Tanya Ayah beruntun.
"Udahlah, aku mau tidur Ayah keluar gih." Usir Adrienne.
"Kamu ngusir Ayah?"
"Gak ngusir, tadi kan Ayah bilang aku suruh tidur gimana sih?"
"Oh iya, yaudah good night. Selamat tidur Ayangnya Azzam," Ayahnya langsung berlari keluar kamar dengan tawaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anonymous Girl's | ✔️
Teen Fiction[Completed] Menceritakan kisah ketujuh gadis remaja yang menikmati masa-masa SMA ditambah bumbu-bumbu kisah cinta sebagai pelengkap. Dan dengan sikap yang tidak mencerminkan seorang manusia. "HELLO FUTURE!! ASEK MARI DIGOYANG SAUDARA-SAUDARA!" Teria...