Selamat membaca!~
~°•°•°•°•°•°~
Sesusai keputusan bersama senin lalu dimana mereka akan pergi berbelanja pada malam jum'at, kini mereka berdelapan sudah ada disupermarket. Mereka membagi tugas, seperti Ayleen, Arshavina dan Adrienne mencari barang-barang seperti tenda dan lain-lain. Lalu Adena, Acasha dan Aruna pergi mencari sabun dan sebagainya. Sedangkan Ale dan Akara bertugas mencari makanan untuk dibawa keperkemahan nanti.
"Bawa Pop-Mie aja, yang mudah diseduh." Ujar Akara yang sedang sibuk memilih berbagai macam mie dihadapannya.
"Terserah, tapi gue gak suka Mie itu." Lirih Ale yang tengah memilih sosis dan bakso siap makan.
"Nanti lo gue kasih kuahnya,"
"Mana bisa gitu dih." Sungut Ale.
"Lagian lidah lo sok banget, Mie ginian aja gak doyan." Cetus Akara.
"Gimana ya pren, lidah gue tuh mentok-mentok ikan asin, tempe goreng. Mie mah mana doyan."
"Si geblek, selera lo merakyat banget ya."
"Iya, gue itu contoh orang yang bisa diajak susah bareng ck. Segini udah cukup kan?" Tanya Ale.
"Udah, kita abis ini cari roti ama cemilan." Akara menaruh beberapa cup mie didalam keranjang lalu melangkah mendahului Ale menuju tempat roti-roti.
"Sari roti...
Roti sari roti...
Tenonet..
Tenonenonenonet...""Ngapain sih lo anjir, malu-maluin."
"Apasih Nar, gak seneng betul kayaknya."
"Gak usah gelut mulu ah, kapan selesainya ini. Udah sono lo cari roti yang mau dibawa besok, gue mau cari cemilan disono." Ale hanya mengangguk dan mulai memilih-milih roti.
"Rasa cokelat apa rasa strowberry ya," Gumam Ale menatap dua bungkus roti berbeda rasa itu.
"Dua-duanya aja deh," Ale langsung memasukan kedua roti itu dalam keranjang.
"Uuuiii, roti sobek. Rasa apa nih?" Sibuk melihat-lihat hingga tak sadar sedari tadi dirinya diperhatikan.
"Cokelat, susu sama keju. Gak ada yang laen gitu, bosen amat rasanya ini-ini mulu." Gerutu Ale.
"Kalo mau komplein sama pabriknya langsung dong," Celetuk seseorang yang sedari tadi memperhatikan Ale.
"Ehh, Mas Ipull~ udah pernah gue datengin pabriknya, malah dikirim roti se-truk." Mahesa melongo tak percaya senekat itukah gadis didepannya saat ini.
"Lo pergi ke pabriknya ngapain?"
"Waktu itu gue gabut, jadi kesono deh." Ujar Ale acuh.
"Lo bener-bener," Ucap Mahesa tak habis pikir.
"Bener-bener cantik, imut, baik hati tidak sombong dan rajin menabung kan?"
"Iyain, lo mau kemana belanja sebanyak itu?"
"Besok gue mau kemah, makanya beli persiapan untuk besok. Lah Mas Ipull kok masih disini sih, gak balik ke Bandung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Anonymous Girl's | ✔️
Teen Fiction[Completed] Menceritakan kisah ketujuh gadis remaja yang menikmati masa-masa SMA ditambah bumbu-bumbu kisah cinta sebagai pelengkap. Dan dengan sikap yang tidak mencerminkan seorang manusia. "HELLO FUTURE!! ASEK MARI DIGOYANG SAUDARA-SAUDARA!" Teria...