06. Keluarga Jerman pt2#

83 76 17
                                    

Selamat membaca!~

~°•°•°•°•°•°~

Setelah kejadian kemarin malam, mereka pulang dengan selamat. Walaupun Arshavina sempat marah dan ingin sekali membakar rumah itu karena boneka kesayangannya rusak. Intinya salah rumah itu, dan setan itu!

Saat berangkat sampai sekarang remaja bernama lengkap Arshavina Daniela Lavanya yang biasa dipanggil Arsha atau Vina ini masih saja murung. Biasanya dialah yang paling heboh saat pagi hari begini. Sifatnya pagi ini membuat teman-temannya bingung juga.

"Diapain woi biar anaknya balik lagi?" Tanya Adena kepada temannya yang lain, Ale belum sampai hingga saat ini.

"Gak tau gue, gimana kalo kita nunggu Ale aja?" Saran Adrienne. Mereka sontak menyutujui.

"ASSALAMUALAIKUM YA AHLI KUBUR! ISTRI, MASA DEPAN SERTA IBU DARI ANAK-ANAK JUNG JAMAL DATANG!" Teriakan menggelegar milik Ale sangat memekakan telinga. Walaupun dari mereka sudah terbiasa tapi tetap saja rasanya seperti sedang sport jantung.

Ale merasa ada hal yang aneh dari salah satu temannya, langsung saja Ale melangkahkan kakinya kebangku milik Arshavina dan Adena lalu merangkul bahu Arshavina.

"PIPIN OH PIPIN, ADA APAKAH GERANGAN KAU KAWAN? KALIAN APAIN PIPIN GUE HEH! HERMAN LU PASTI KAN YANG BUAT PIPIN GUE KAYAK GINI?!" Teriak Ale menatap tajam Herman.

"Nama gue Hermes bukan Herman," Hermes Pranadipa sosok dingin itu menatap tajam kembali Ale.

"Ngeles mulu lo kayak bajaj, ngaku lo herman pasti lo kan yang buat temen gue gini?!" Ale berjalan mendekat kearah bangku yang ditempati oleh Herman alisan Hermes.

"Gue gak tau apapun soal temen lo!" Sekelas terkejut karena baru pertama kali ini seorang Hermes berbicara panjang.

"Lo gak lie kan man?" Tanya Ale dengan tatapan menyelidik.

Tak!

Hermes menyentil dahi Ale gemas, membuat sang empu meringis. "NGAJAK BETUMBUK KAU BAH! AYOK SINI GUE JABANIN."

Setelah mengatakan itu Ale langsung menjambak rambut Hermes tanpa ampun, teman-temannya sontak panik dan berusaha melepaskan tangan Ale dari kepala Hermes.

"BEB! YA ALLAH BENER-BENER LO YA." Tiba-tiba Bumi datang dan langsung menarik telinga kiri Ale.

"Lepasin woi!" Ale terus memberontak.

"Gak ak--"

"ADA APA INI? KALIAN TIDAK MENDENGAR BEL SUDAH BERBUNYI HAH?!" Tamat sudah riwayat seluruh murid IPS I.

"ALE! KAMU LAGI TIDAK ADA BOSANNYA KAMU DAN TEMAN KAMU MEMBUAT MASALAH HAH?" Tanya Pak Tion geram.

"Maksud Bapak apa bawa-bawa teman saya? Disini yang salah saya bukan teman saya!" Tanpa takut Ale memandang guru itu kesal.

"BERANI MELAWAN KAMU? SEKARANG KALIAN SEMUA YANG ADA DIKELAS INI BERDIRI DILAPANGAN SEKARANG JUGA!" Mendengar itu mau tak mau mereka semua berjalan keluar kelas untuk menjalankan hukumannya, termasuk juga Ale yang saat ini telinganya masih ditarik oleh Bumi.

Anonymous Girl's | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang