36. Serli sialan

29 20 16
                                    

Selamat membaca!~

~°•°•°•°•°•°~

Tak terasa hari senin sudah tiba, hari yang sangat dibenci oleh semua orang. Didalam kamar yang luas nan mewah terdapat seorang gadis tengah sibuk menyiapkan keperluan sekolahnya.

"KAKAK! CEPETAN TURUN SARAPAN NAK!" Teriak Mama dari lantai satu.

"SEBENTAR MA!" Sahut Ale, ia sedang membuat jadwal untuk hari ini.

1. Sarapan
2. Berangkat sekolah
3. Belajar jangan buat ulah
4. Kerumah sakit diem-diem
5. Pulang

Untuk nomor 4 Ale sudah memutuskan untuk kerumah sakit diam-diam saat pulang sekolah nanti guna mencari tau penyebab dirinya sering pusing, mual dan mimisan akhir-akhir ini.

Ale memasuki lift untuk menuju lantai satu rumahnya, dan berjalan melangkah keruang makan disana sudah ada Papa dan Mamanya.

"Pagi Kak." Sapa Papa dan Mama.

"Pagi Pa, Ma." Ale duduk dikursi bersebelahan dengan Papanya.

"Mau apa?" Tanya Mama kepada sang putri.

"Roti aja Ma," Sebenarnya Ale tidak napsu makan sama sekali namun ia tidak mau membuat orang taunya curiga.

"Selai cokelat?" Tanya Mama dan Ale hanya mengangguk.

"Gimana sekolahnya Kak?" Tanya Papa menatap lembut sang anak.

"Baik Pa,"

"Bentar lagi kamu ujian kan?" Sedangkan Ale hanya mengangguk.

"Papa sama Mama gak pernah nuntut kamu untuk jadi yang pertama, tapi kalo kamu mau masuk Universitas kayak Mama harus belajar yang rajin biar keterima Kak." Ucap Papa.

"Iya Pa, Kakak tau." Mulai memakan rotinya tanpa minat.

"Mau diantar apa sendiri Kak?" Tanya Mama.

"Sendiri aja Ma, Kakak berangkat ya." Ale tak melanjutkan sarapannya karena sudah tak sanggup.

"Kok gak dihabisin sarapannya kenapa?" Tanya Papa.

"Kenyang Pa, Kakak berangkat dulu ya. Assalamualaikum." Setelah Ale menyalimi kedua orang tuanya lantas ia langsung beranjak dari ruang makan.

"Pagi Bi Nur," Sapa Ale saat melihat kepala pelayan keluarganya itu tengah menyirami tanaman.

"Pagi juga Non, udah mau berangkat?" Tanya Bi Nur.

Ale mengangguk dan salim kepada Bi Nur. Ia berjalan menuju motor kesayangannya tak lupa memakai helmnya.

Motor yang dikemudikan oleh Ale melesat meninggalkan pekarangan rumahnya, hari ini ia akan berangkat bersama Adena alias Mumun.

Untung saja sebelum sarapan tadi Ale sudah meminum obatnya jadi tak perlu risau bila nanti disekolah akan kambuh.

"MUMUN!" Teriak Ale saat sudah ada didepan pagar rumah Adena.

Anonymous Girl's | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang