Liora SupermarketKar, lo bisa
kerja mulai besok yaOh iya, makasih
infonya, RaBesok langsung aja
temui yang namanya
Pak Agus. Mulai pukul
5 sampai jam 10 malem
gpp kan?Gapapa banget kok
Ada satu lagi
Lo kerja dari Senin sampai
Jumat aja. Mama bilang, Sabtu
Sama hari Minggunya buat
istirahatSiap, makasih banyak
sekali lagi, LioraYoi, sama-sama
semangat kerjanya!
semoga lancar😃Hari ini adalah hari pertama Laskar bekerja. Dia bekerja di bagian pengecekan barang yang ada di gudang setelah berbincang-bincang dengan orang yang namanya Pak Agus. Dan tadi juga sempat di interview walaupun sebenarnya tidak perlu, karena mereka memang sedang butuh lowongan di bagian gudang.
Sempat deg-deg an karena ditatap sama pekerja yang memang sudah lama. Tapi, ternyata mas-masnya baik. Dia juga bantu Laskar di hari pertamanya kerja.
Laskar bekerja pada sore hari pukul 5 dan pulang pukul 10 malam. Mamanya Liora mengizinkan hal itu, karena setelah mendengar cerita Liora. Wanita itu sedikit iba.
Setelah selesai bekerja ia menyempatkan untuk membeli makanan. Bapak kayaknya belum makan, tetapi uang Laskar hanya cukup untuk membeli satu bungkus nasi. Lelaki itu membeli nasi goreng satu bungkus dengan uang sakunya yang memang tersisa segitu.
Sampai di rumah bapak menyambut anaknya. Bapak kemarin menjual tv dan kipas angin karena memang benar-benar sudah tidak punya uang sama sekali. Malam ini pun listrik masih mati. Rumah mereka hanya disinari oleh lentera dan lilin. Tapi, sama sekali mereka tidak pernah mengeluh.
"Assalamualaikum, pak."
"Waalaikumsalam."
Laskar masuk dan memberikan nasi goreng pada bapak.
"Kok cuma satu, *le? Buat kamu mana?" tanya bapak sambil membuka plastik hitam tersebut.
"Tadi udah diajakin makan sama temen kerja," ucapnya berbohong.
"Oalah, yowes. Bapak tak maem sek ya."
Laskar mengangguk, kemudian masuk ke kamarnya untuk mengambil baju ganti. Laskar tidak mandi. Kalau malam agak ngeri. Sumur ada di sebelah bambu-bambu, dan harus ditimba dulu lagi. Kalau harus bayar air PAM mah mahal, jadi mereka masih nimba air di sumur.
Tadi, Laskar sempat charger hp di tempat kerja. Tetapi sayangnya kuota yang ia punya habis, jadi tak bisa membuka sosial media. Ah, tidak apa-apa. Hari ini Laskar mau mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan besok.
***
Pagi-pagi banget Lestari udah nongki gemes di warung nasi uduk depan sekolah. Biasalah, dia nggak mau sarapan sama pelakor. Terlebih lagi dia tidak mau berdebat dengan Papanya yang keras kepala. Apalagi harus melihat wajah Dinar.
"Pagi-pagi udah ke sini aja, nak."
"Iya, Bu. Laper, mau sarapan."
"Di rumah mamanya enggak masak?" tanya ibu penjualnya.
Lestari mengangguk karena ingin menyudahi pembicaraan. Gadis itu menerima nasi uduk dan memakannya. Banyak pembeli juga yang datang. Membelikan nasi uduk untuk keluarganya. Beberapa juga ada yang makan di sana. Setelah selesai makan dan membayar. Lestari masuk ke dalam sekolah. Dia berjalan menuju kelas dan kebetulan ber pas-pasan dengan Laskar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Laskar ✓
Teen Fiction[END] Ini tentang Lentera, Laskar, dan Lestari. Tentang kebahagiaan yang diinginkan dan kebahagiaan yang dirindukan. Pun tentang lentera yang diidam-idamkan. Siapakah sosok lentera sesungguhnya? *** "Laskar gue iri sama lo." "Kenapa iri? Apa yang pa...