36 ÷ Aksi Gila

112 30 7
                                    

Selamat Malam Minggu❤️

Double ya, kayaknya udh ga double lagi ini mah😭

Janji deh ini yg terakhir buat malam ini..

See you hehe..

Enjoy..

Happy Reading All♥

***

"Ke kelas dulu ya, Kar. Dahhh!" Lestari melambaikan tangannya pada Laskar sebelum kembali ke kelas. Penyuluhan selesai tepat dengan bel istirahat pertama.

Dinata melewati Dinar yang ada di depan kelas. Segera Dinar menahan tangan Dinata.

"Kak tunggu."

"Lepas!" Dinata melepas genggaman Dinar.

Lestari yang baru saja masuk kelas tersenyum sinis. Ini yang ia tunggu. Di mana Dinata akan marah pada Dinar dan hubungan mereka berantakan. Lestari tidak berharap Dinata menerima perasaannya, maka dari itu Dinata juga harus mengakhiri hubungannya dengan Dinar. Sungguh, Lestari sudah muak dengan kebusukan gadis itu. Wajah polos yang membuat Lestari ingin mencakarnya selalu menunjukkan tatapan sendu yang picik.

"Kakak marah sama aku?" tanya Dinar.

Dinata mengeraskan rahangnya. Menahan amarahnya tapi percuma saja sepertinya.

"Rey, dia siapa?" tanya Dinata to the point membuat mata Dinar membulat. Bagaimana Dinata bisa tau tentang Rey?

"Nggak usah bingung kalau aku tau tentang Rey. Sejak kapan?" tanya Dinata sekali lagi. Tatapan yang tajam sudah Dinar terima pagi itu di depan kelas dari pacarnya sendiri.

"Maksudnya gimana, aku nggak ngerti."

"Kamu punya pacar lain kan? Namanya Rey?" tanya Dinata kesekian kali dan Dinar belum mau mengaku juga.

"K-kak aku nggak paham. Rey siapa? Aku nggak ken-"

"Foto siapa ini?!" gertak Dinata sambil menunjukkan sebuah foto di mana Dinar keluar dari rumah dan tersenyum pada lelaki lain yang tak lain adalah Rey.

"I-itu-"

"Kamu udah nggak bisa ngelak."

"Kak dengerin aku dulu ya," rengek Dinar sambil memegang tangan Dinata.

"Aku salah apa? Aku tanya, aku salah apa?" tanya Dinata dengan rasa sakit hati yang sudah menjalar di sekujur tubuhnya. Dinar sudah mengecewakan dirinya.

"Aku kurang perhatian sama kamu? Aku kurang apa? Aku minta maaf, tapi nggak kayak gini caranya buat ingetin aku."

Dinar menunduk dengan mata berkaca-kaca, "M-maaf. Maafin aku."

"Aku kecewa sama kamu."

Gadis itu mendongak.

"Kak..."

"Aku nggak akan pernah maafin kejadian kayak gini. Maaf, kita putus," ucap Dinata.

Dinar menggeleng tak terima, "Kak, jangan. Please kak! Aku nggak mau putus." Dinar menahan tangan Dinata, namun Dinata melepas tangan Dinar dan pergi ke kelasnya.

"Kak!" teriak Dinar.

"Anjing," desis Dinar. Kemudian gadis itu masuk ke kelas dan mendatangi Lestari. Ia menarik tangan Lestari menuju ruang kesenian lama.

"Heh! Ngapain lo? Lepasin tangan gue!" seru Lestari saat Dinar menarik tangannya. Kemudian Dinar membawa Lestari masuk ke ruang kesenian lama dan mengunci pintunya.

Lentera Laskar ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang