Jika cinta meninggalkanmu, biarlah cinta pula yang melepasnya pergi.🍁
_________@@@_________
🌸Fauzi, menjadi seorang militer masuk di Tim pasukan khusus, membuatnya mempertaruhkan nyawanya di Medan perang. Berhadapan dengan musuh bersenjata, dan di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Tak bisakah berjuang kembali meski bukan aku tempatmu pulang?
Rupanya, hatiku masih tak merelakanmu seutuhnya, kenangan tentang kita masih saja melekat dalam ingatan.
Kembali, Uzi. Pulanglah!
~•bisikanFaiha•~
Yogyakarta, November 2021
"Alam itu tujuanku, jadi kau jangan sesekali menghalangiku, karena hutan juga lingkunganmu, bukan?" kata Faiha sambil melotot memamerkan isi otaknya.
Fauzi terkekeh. "Kau mau menyaingiku? Bukannya dari dulu kau takut gelap?" ejek Fauzi membuat Faiha melempar pukulan tepat di bahu pria itu.
"Enak aja, aku ada temen, mana ada takut gelap."
"Oh ya? Kamera? Itu temenmu?" tawa Fauzi pecah seketika.
Lamunan Faiha terpecah seketika, saat seseorang mengucap salam begitu keras di telinganya. Tatapannya beralih dari salah satu foto seorang wanita yang berdiri ditengah alam, hasil jepretan kawannya, lalu menatap sumber suara yang mengejutkannya.
"Assalamualaikum, Bos Faiha yang paling cantik." seru Sande tanpa berpikir apakah dinding studio milik temannya ini bakal runtuh atau tidak.
"Waalaikumussalam." jawab Faiha menahan kesal, dan melanjutkan mengedit foto pesanan.
"Hadeh-hadeh, enaknya jadi Sande, bisa santai-santai setelah bos nya balik kampung." kekeh Sande sambil mengamati pergerakan Faiha yang membantu tugasnya.
"Lagi gak mood ngomong," sahut Faiha lemas. Sande menarik napas panjang, lalu mengusir teman alias bos nya itu dari kursi kerjanya.
"Mohon maaf ibu, ini pekerjaan saya, jadi tolong Ibu angkat pantatnya sekarang juga." ucap Sande sedikit mencairkan suasana.
Faiha berdiri dan tanpa ba-bi-bu dia berlalu dari hadapan Sande, pikirannya kalut, baru dua hari dia kembali ke Yogyakarta setelah satu bulan di rumah Nenek, Jakarta, dan di gantikan posisinya sama Sande, dia masih saja tak tenang oleh perasannya sendiri sejak bulan Oktober, tepat setelah dia mendengar kabar yang tidak ia ketahui bagaimana kondisi prajurit Tim Nasha.
Duduk di kursi kayu yang biasa untuk duduk berpose ria customer, menyenderkan punggungnya dan kepalanya. Menghalau segala perasaan khawatir, takut, dan juga sedih.
Studio yang dia dirikan ini mengingatkannya pada Uzi, pria yang berhasil menyita sebagian waktunya. Pria yang dulu selalu mengejeknya karena selalu membawa kamera kemana-mana, dan seseorang yang menjadi penyemangat bagi dirinya meraih mimpinya, tapi sekarang pria itu tidak tau dimana keberadaannya, bagaimana kondisinya, apakah dia selamat?
"Uzi." Bisik Faiha dengan mata yang terpejam.
Fauzi, lelaki tampan dan begitu royal mengenalnya karena mereka tetanggaan. Menjadi sahabat sejak SD, dan harus pisah setelah lulus SMA. Pria itu pindah ke Malang, ikut dengan Ayah dan Ibundanya.