12. Sweet Night

7.1K 172 10
                                    

Jangan lupa share cerita ke bapak, ibu, kakek, nenek, oppa, apppa, eonni, nuna, yo dongseng, na dongseng, keluarga, temen ghibah, teman kelas, temen online, pacar, pacar online, semuanya. Untuk membaca cerita ini:*

***

'Ting'

'Ting'

'Ting'

Johnny menggeram kesal saat sejak tadi siang ponselnya tak berhenti bergetar, ia meletakan sembarang arah dokumen yang ingin ia baca. Kepalanya sudah pusing melihat tumpukan dokumen di mejanya. Sekarang malah tambah pusing karena pengirim pesan yang sangat gencar mengganggunya.

 Sekarang malah tambah pusing karena pengirim pesan yang sangat gencar mengganggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Johnny memijit kepalanya yang pusing membaca pesan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Johnny memijit kepalanya yang pusing membaca pesan itu. Sudah pasti ia tahu siapa itu. Zoyna gadis kecil yang beberapa hari ini memenuhi otaknya. Tak bisa di pungkiri bahwa akhir-akhir ini otaknya di penuhi oleh gadis itu. Gadis aneh sedikit abnormal yang terlihat sering menggodanya dan punya banyak luka itu kadang lebih sering memenuhi otaknya di banding perkerjaan. Biasanya otaknya hanya di penuhi oleh perkerjaan menumpuk yang tidak ada abisnya.

"Pak..." langkah Doyoung terhenti saat melihat Johnny terlihat sedang tidak baik.

"Bapak sakit, apa perlu saya pintain obat sama sekertaris pak?" tanya Doyoung cukup cemas. Jika Johnny sakit perkerjaannya akan bertambah dua kali lipat. Dan itu tidak boleh terjadi pikirnya.

Johnny mengangkat tangannya memberi tahu dia baik-baik saja, "ini pak minum dulu kopinya." ujar Doyoung meletakan secangkir kopi yang tadi ia bawa bersamanya. Johnny mengangguk.

Doyoung tidak langsung pergi, ia berdiri di situ dengan ekpresi bingung. "Kenapa?" tanya Johnny mulai risih di lihati Doyoung.

"Anu pak... Baby sugar bapak---" "uhuk!" Johnny tersedak kopi panas yang baru ia seruput. Doyoung segera memberinya tisu. "Pelan-pelan pak." perlingat Doyoung padahal sudah terlanjur.

"Kok kamu ga bilang ini panas?"

"Loh, biasanya kan memang panas pak." Jawab Doyoung keheranan.

"Kamu mau bunuh saya?" Doyoung menggeleng, mau! Jawabnya dalam hati.

I Need Sugar Daddy-JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang