Bab 20

3K 165 5
                                    

"Mau kemana lo Chan!" seru Zoyna melebarkan kedua tanganya bermaksud untuk menghalangi langkah Haechan yang ingin kabur.

Namun bukan Haechan namanya kalau bisa di tangkap dengan mudah, cowok itu dengan mudah melesat membelah kerumunan dan berlari dari hadapan Zoyna.

"Haechan!" pekik Zoyna namun tak di gubris cowok itu yang berlari. Tak ingin merasa kalah Zoyna langsung mengejar cowok itu yang berlari kencang.

"Kalau ketangkap gue karungin!" ancam Zoyna, bukannya takut cowok itu malah semakin antusias berlari tak lupa dengan wajah tengilnya yang menyebalkan.

"Tangkap aja kalau bisa." tantangnya berhasil membuat Zoyna makin kesal.

"Jabingan!" umpat Zoyna. Tawa Haechan mengudara mengundang rasa kesal Zoyna sehingga gadis itu lebih kencang berlari.

Oh iya. Saat ini mereka tengah ada di salah satu mall. Tentu saja mereka tak hanya pergi berdua. Namun karena keduanya yang super aktif jadi yang lainnya tertinggal di belakang. Tentu saja mereka pergi bersama anggota 'circel 00' yang di pipin oleh Na Jaemin dan di sponsori oleh Chenle.

"Haechan!" panggil Zoyna karena sudah tak sanggup mengejarnya lagi.

Haechan menghentikan larinya, "yahaha lemah, belum juga ngapain-ngapain udah lemes aja." ledek Haechan.

Zoyna tetap melanjutkan acara aktingnya dengan memasang wajah sangat lelah seolah-olah sangat cape, bahkan sampai memegangi perutnya.

Haechan melangkah mendekat, "cape banget ya?" tanyanya cemas. Kesempatan itu Zoyna ambil untuk menarik tangan Haehan.

'Hap!'

"Kena lo!" seru Zoyna antusias karena berhasil menangkap tangan Haechan, Haechan panik setengah mati saat tangannya di tahan dengan kuat.

"Eh, curang anjir. Mana boleh kaya gitu." terang Haechan berusaha melepaskan tangannya.

"Ngaku aja lo kalah anjir, sini pala lo. Perjanjiannya yang kalah di toyor." Terang Zoyna senang.

"Sejak kapan ada perjanjian kaya gitu? Ga ada ya, emang kita ngapain? Lo ga usah ngadi-ngadi." terang Haechan. Bisa-bisa emosinya meledak. Kalau urusan memancing emosi Zoyna juaranya.

"Lah, kan kita tadi main kejar-kejaran. Mana sini kepala lo?!"

Belum sempat menghindar Zoyna sudsh lebih dulu menarik rambut Haechan sehingga cowok itu mengaduh kesakitan.

"Aduh, sakit Zoy. Lepasin anjrot! Gila ni bocah!" sebal Haechan berusaha melepaskan tangan Zoyna. Bukannya melepas Zoyna justru semakin menjambak rambut cowok itu.

"Haha! Mampus! Makanya rambut ga usah panjang-panjang."

"Zoyna, strees nih bocah. Kalau lagi putus cinta ngelampiasinnya jangan ke gue dong. Ini namanya kekerasan dalam pertemanan."

"Bacot anjing. Janji beliin gue batagor baru gue lepas." tandas Zoyna.

"Tapi udah seminggu yang lalu, masa minta lagi?"

"Iyalah, lo ngungkitnya seminggu yang lalu. Kalau gak gue makan batagornya udah basi."

"Oke-oke, gue janji beliin batagor. Sekarang lepasin dulu." pasrah Haechan. Zoyna memicingkan matanya menatap Haechan tak percaya. Ia menarik sedikit ujung rambut cowok itu membuat Haechan kembali meringis dan Zoy a tertawa bahagia.

"Nih pegang dompet gue kalalu ga percaya." Haechan menyodokan dompetnya yang langsung di terima Zoyna dengan penuh senyuman.

"Nah gitu dong, batagor, telur gulung, cilor, cimol, Cilok ya?"

I Need Sugar Daddy-JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang