Bab 24

2.6K 162 27
                                    

Karena ga di spam komen aku jadi malas up hehe.
Spam komen dong kalau mau aku rajin up😍

***

Suasana semakin riuh karena mendengar tawaran dari seorang tamu vip yang duduk di salah satu ruangan mewah. Semuanya tak menyangka dan juga kaget, seberapa berharganya wanita yabg di tawarkan di depan sampai mendapat harga setinggi itu?

"Wah... Anda serius tuan?" bahkan pembaca acara saja sampai gelagapan mendengar angka yang di tawarkannya.

"Apa ada lagi yang ingin menawar?" tanya pembawa acara itu. Semua papan harga turun ke bawah. Tak ada yang berani mengangkat dan menawar meskipun mereka sangat ingin untuk memiliki wanita di depan sana.

"Baiklah berarti barang di depan laku untuk tuan di kursi vip!" beritahunya. Semua hanya bisa bertepuk tangan sekaligus iri pada pemenang lelang tersebut.

"Baiklah selanjut---"

'BUUM!!'

Tiba-tiba saja suara ledakan terdengar dari mana saja, semuanya berubah panik dan sibuk menyelamatkan diri sendiri. Ada satu orang yang duduk dengan menatap lurus kedepan satu objek yag kelihatan ketakutan dan mata yang penuh kesedihan.

"Sepertinya sudah di mulai pak." ujar Yuta yang sejak tadi sibuk dengan laptop yang ia bawa.

"Kerja bagus. Saya ingin ini di selesaikain dalam satu menit.

Di lain sisi, seorang gadis yang sejak tadi ketakutan di atas panggung megah itu semakin meringkuk takut saat mendengar suara ledakan besar yang belum pernah ia dengar sebelumnya.

Tampak keaman yang berjaga panik. Mereka kebingungan datang dari mana sara ledakan itu.

"Tidak ada yang boleh meninggalkan tempat!" perintah yang keluar dari pengeras suara itu membuat semuanya panik.

"Tempat ini di periksa karena menerima laporan perdagangan mausia dan pasar gelap yang melanggar hukum. Pelanggan atau perkerja tidak ada yang boleh keluar dari sini."

Zoyna yang ketakutan hanya bisa menangis, bahunya bergetar berharap dalam hati siapapun dapat menyelamatknya.

Siapapun datang kesini selamatin gue. Gue mohon...

Tiba-tiba saja Johnny terlintas di benaknya. Namun segera ia tepis mengingat bahwa pria itu sudah punya calon istri. Dirinya. Tidak ada yang menganggap dirinya penting selain dirinya sendiri.

Ternyata sulit ya, hidup sendiri di dunia yang luas ini.

Isak tangis gadis itu malah semakin keras. Ia meluapkan seluruh emosinya dengan tangisan. Perih, hampa, kosong. Semua tergabung menjadi satu. Rasanya ingin marah namun tak tahu harus meluapkannya pada siapa. Sesekali bahunya tampak tersentak ketakutan mendengar suara pistol yang menggema di seluruh ruangan.

Sedang di posisi apa ia saat ini?

Ia menatap kedepan, air mata yang masih membendung di pelupuk matanya membuat ia tak dapat melihat jelas.

Om Johnny?

Gue cuma salah lihat.

Kembali ia dalam keputusasaan yang tak berujung. Lama-lama ia semakin terbiasa akan rasa sakit yang selalu memenuhi relung hatinya.

Suara ledakan kini menjadi irama yang dapat menutupi kerasnya suara isakan gadis itu.

"Kenapa gak ada tempat di dunia ini buat aku?" tanyanya lirih menatap ke langit seolah bertanya pada yang maha kuasa.

I Need Sugar Daddy-JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang