"Eummmhh--" Zoyna mengerjabkan matanya.
"Kamu bangun baby?" suara lembut yang menyapa gendang telinga Zoyna membuat gadis itu menoleh kesumber suara.
"Om Jo belum tidur?" gelengan dari Johnny merupakan jawabannya.
Zoyna hanya diam sedang mengumpulkan nyawanya, kenapa pula pria itu ada di kamarnya di jam segini dan mengenakan kemeja dengan dua kancing baju yang terbuka di atasnya. Zoyna beralih menatap jam dinding yang melekat di sana.
Jam 1 malam?
Zoyna menutup mulutnya dengan tangan saat ingin menguap, "kamu ngantuk?" tanya Johnny.
"Sedikit."
"Yaudah lanjut tidur." ucap Johnny, Zoyna menatap pria itu sebentar sebelum kembali mengeluarkan suara.
"Om kenapa di kamar saya?" tanya Zoyna, ia menatap wajah Johnny yang biasa saja. Ia tak bisa membaca apa yang dipikirkan pria itu karena hanya diam.
"Entahlah," jawab Johnny seadanya, lalu tiba-tiba saja badan tegap milik pria itu beranjak menaiki kasur mendekatkan tubuhnya pada Zoyna. Jantung Zoyna berdebar kencang melihat itu.
"Om... Mau ngapain?" tanyanya dengan suara serak karena baru bangun tidur. Tubuh Zoyna terangkat sedikit ke atas karena dia bersiap-siap ingin bangkit. Tentu saja langsung di tahan oleh Johnny.
"Mau kemana baby?" tanya Johny dengan nada yang melembut. Tatapan matanya yang dalam membuat Zoyna tak bisa membantah ataupun berkutik.
"Just hug." ujar Johnny saat merasakan ketegangan dari ekspresi gadis itu.
Zoyna menarik nafasnya dalam-dalam, rasanya dadanya seakan ingin meledak. Ia dapat merasakan pria itu mulai melekatkan tubuhnya pada mereka. Dan ia dapat merasakan suhu hangat pria itu menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia dapat merasakan gesekan kulit tangannya dan dada pria itu. Kapan pria itu membuka semua kancing bajunya?! Zoyna tak sempat melihat.
Zoyna mengerjapkan matanya sebelum memejamkan kembali, namun Johnny meniup matanya sehingga mau tak mau ia membuka matanya lagi.
"Jangan tidur lagi." ujar Johnny.
"Terus ngapapin?" Zoyna balik tanya, ia berusaha bersikap biasa saja. Padahal dari dalam dirinya sudah bergejolak di tatap sedekat ini oleh Johnny. Belum lagi tatapan itu sangat intens sehingga membuatnya gugup.
"Begadang."
"Begadang jangan begadang.... Begadang tiada artinya..." Zoyna terkekeh sendiri setelah menyanyikan lagu itu. Keningnya langsung mendapat balasan sentilan dari Johnny.
"Awwwss.... Sakit daddy!" pekiknya sengaja melengkingkan suaranya.
"Apa?!" tantangannya karena Johnny menatapnya dengan tatapan mematikannya.
"Kamu ini memang ga bisa kalem." sebal Johnny.
"Iya dong. Udah setelan pabriknya gitu." bangga Zoyna. Johnny hanya menggeleng kecil melihat itu. Zoyna tertawa puas karena dialah pemenangnya di sesi ini.
'Cup!'
Kecupan tanpa aba-aba yang mendarat di pipi Zoyna membuat tubuh Zoyna diam seperti batu.
"K-kenapa t-tiba-ttt-tiba ki--iss?" tanya Zoyna mendadak gagap.
"Ingin aja."
"Ingin?" beo Zoyna.
Johnny mengangguk, dan setelah itu.
'Cup'
'Cup'
'Cup'
"O-om joo!" Zoyna menatap Johnny tak percaya dengan wajah yang sudah memerah sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need Sugar Daddy-Johnny
FanfictionUntuk 17+ tahun ke atas Konflik ringan. ............................................................. "Om, tahan berapa lama?" "Hah?" Dia tak salah dengar kan? Mata Johnny membulat kaget saat mendengar pertanyaan itu dari seorang gadis dengan seraga...