"Beneran bisa ke toilet sendiri?" tanya Johnny menatap cemas Zoyna yang berdiri saja sangat sulit.
"Om ngeremehin saya?" tanyanya dengan wajah menantang, "ampe pagi aja saya kuat, masa ke toilet aja ga bisa."
"Saya serius Zoyna." beritahu Johnny dengan wajah seriusnya. Ia tahu gadis itu sedang bercanda, bahkan dapat ia lihat raut jahil yang di pasang gadis itu.
"Kenapa? Om mau ikut?" tanyanya dengan wajah polos.
"Boleh kalau kamu mengizinkan."
"Ihhhh!!!" Zoyna bergedik, menatap Johnny dengan kesal, "sekarang mulai cabul ya om."
Johnny menghela nafasnya setelahnya bergeleng, "bukan gitu Zoyna, saya hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja." ujar Johnny.
"Halah, bilang aja kalau mau modus! Dasar om-om gatel, suka modus, banyak maunya, hobby grepe-grepe, mesum, sangean!" tandas Zoyna mengata-ngatai Johnny.
Johnny lagi-lagi menghela nafasnya berat di buat gadis itu, "yasudah kamu masuk saja, tapi jangan kunci pintunya."
Dengan mata melotot Zoyna menatap Johnny curiga. "Suka-suka saya dong mau kunci pintu apa enggak, nanti kalau pintunya ga dikunci di saat saya di dalam lagi enak-enaknya Om tinggal tarik pintunya terus di dorong dan masuk. Terus karena saya lagi lemah abis sakit om bisa modus-modusin saya di kamar mandi, om nanti mulai ngeraba-raba tubuh saya yang sexy ini terus tangan om makin na--"
"Stop." Johnny yang mulai lelah mendengar celotehan Zoyna yang bagaikan sedang membaca text novel bergenre dewasa memutuskan untuk menutup mulut gadis itu agar berhenti.
"Bicara lagi saya beneran ikut ke toilet." ancam Johnny membuat gadis itu mendelik.
"Gak! Ga bisa!" bantah Zoyna dan segera berlari ke toilet.
"Zoyna jangan lari-lari!" peringat Johnny yang cemas melihat kelakuan gadis itu, bahkan ia baru sadar 2 hari tapi sudah aktif kembali. Dasar tak bisa diam.
"IYAAAAAA!!" Balasnya cukup keras terdengar dari kamar mandi.
Saat ingin menyandarkan tubuhnya ke dinding yang ada di samping pintu toilet tiba-tiba pintu di ketuk. Kepala Doyoung menyembul dari balik pintu.
"Pak, kapan balik ke kantor?" tanyanya.
"Kamu kenapa kesini?" tanya Johnny balik karena melihat Doyoung datang membawa sebuah paper bag.
"Mau jenguk gadis baby sugar pak." jawabnya.
Tampak raut wajah tak senang yang di pasang Johnny, "emang perusahaan lagi kekurangan kerjaan apa sampai kamu bisa kesini?" tanyanya dengan nada menyindir.
"Astaga pak, kok bapak ngomong gitu?"
"Saya cuma heran aja, padahal kerjaan saya ga ada abisnya tapi sekertaris saya ini terlalu senggang sampe-sampe bisa jalan-jalan kesana kemari, jengukin Zoyna, bahkan bawa-bawa paper bag segala. Emang kamu udah izin kesaya?" tanyanya.
"Waduh, bapak ini kalau ngata-ngatai emang udah lulus s3 ya."
"Saya mau sekalian minta tanda tangan persetujuan bapak kok, ini saya bawa tab, soalnya kerjaan bapak saya yanh handel semua, kalau bapak kelamaan ga masuk nanti lama-lama nyonyah suh sama tuan suh pungut saya jadi anaknya, terus bapak jadi miskin deh karena hartanya di bagi kesaya haha. Abis nya di kasih kerjaan malah di kasih ke orang lain." ledek Doyoung.
"Kamu mau jadi pengangguran?!"
Doyoung mendelik, "eh, pak. Bercanda sumpa dah, baperan banget jadi bos."
Johnny hanya melirik tak senang ke arah Doyoung, "sudah lah, letakan saja dokumennya di sana dan balik ke kantor." titahnya mulai jengan melihat Doyoung disini lama-lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need Sugar Daddy-Johnny
FanfictionUntuk 17+ tahun ke atas Konflik ringan. ............................................................. "Om, tahan berapa lama?" "Hah?" Dia tak salah dengar kan? Mata Johnny membulat kaget saat mendengar pertanyaan itu dari seorang gadis dengan seraga...