"Eh lo di jemput siapa Ri?" Airi langsung menoleh saat mendapati pertanyaan itu, bocah yang dulunya di bilang bocil kematian oleh Haecah itu sudah tumbuh cantik, kerap kali ia menjadi perhatian banyak pria karena kulitnya yang putih dan terlihat menonjol jika di lihat dari kejauhan.
"Em--blom tau nih..."
"Sama Arya lo dah putus ya?"
"Arya?" Gadis itu tampak mengerutkan alisnya tanda bingung.
"Iya, Arya Kusuma Anak ips itu?"
"Gue gak pernah jadian sama dia." sarkasnya.
"Anjir, jadi pacar lo siapa?"
Airi menarik sudut bibidnya membentuk garis lurus, "ga ada." jawabnya dengan wajah tak berminat.
Ia sangat malas membahas hubungan asmaranya, bukan karena tak ada yang mau bersamanya. Lebih tepatnya Airi tidak tertarik sama sekali dengan mereka semua. Menurutnya mereka semua membosankan. Jika di bandingkan dengan Kak Haechan mungkin mereka tak ada apa-apanya. Begitulah pikirannya.
Tiba-tiba ponsenya berdering, ia melihat nama siapa disana. Tampak wajahnya langsung berubah semuringah, "bentar ya gue angkat telpon dulu."
"Iya."
Setelah itu ia pergi beberapa langkah dari sana untuk sedikit menjauh, "Halo?" sapanya pada penelpon.
"Lo dimana sih?" suara yang terdengar kesal itu langsung membuat bibirnya tertarik menjadi senyuman.
"Udah keluar belom lu?"
Tiba-tiba saja ide jahil terlintas di otak Airi, "Halo?" ucapnya lagi.
"Halo?! Dengar ga?"
Ia tertawa kecil, pasti cowok itu sudah kesal setengah mati di sebrang sana. "Halo? Kok ga ada suaranya sih?!" terangnya.
"Bisa dengar ga? Halo?"
Airi menutup mulutnya mencoba menahan tawa, "woi cil! Lo ngeledek gue ya?!"
Ia langsung menghentikan tawanya, "Yaudah lah gue balik aja, hape elit masa sinyal sulit si anjing." umpatnya sebelum menutup ponsel. Airi mendadak panik.
"Eh, jemputan gue udah datang nih. Gue pulang duluan ya!" pamitnya melambaikan tangan pada teman-temannya.
"Bareng siapa?"
"KAK HAECHAN!!" teriaknya lalu berlari pergi dari sana.
"Woi Ri!" Airi tak lagi menggubris panggilan teman-temannya, ia dengan penuh semangat menuju gerbang. Wajah kesal Haechan sudah tergambar di benaknya. Pasti lucu sekali melihat pria itu kekesalan.
Senyumnya semakin merekah saat melihat seorang pria dengan baju casual duduk di bawah pohon. Seperti sedang ngadem.
"KAK HAECHAN!!!!" panggil Airi dengan suara full volume sampai mengaggetkan Haechan yang sedang santay. Airi langsung menghampirinya.
"Heh bocah, bisa ga si kalem aja?!" protes Haechan begitu Airi ada di depannya.
Airi hanya menyengir khasnga, "hehe gabisa!"
"Iya, lo kan taunya banyak jajan doang. Sisanya ga tau apa-apa."
"Iya itu kakak tau, ayo beli jajan!"
"Udah gue beliin tuh di mobil, kaya biasa kan?" terang Haechan.
"Wihhhh! Biasanya kakak pelit, ada apa gerangan nih. Kok baik banget? Ga lama lagi ya kak umurnya?" tanya gadis itu santay.
"Enak aja lo!" protes Haechan, "Ya kan gada yang salah sesekali bahagiain bocil." celetuk Haechan.
"Bahagia aku ga cuma jajan kak, transfer dulu 100 jt" ucapnya sambil tertawa menikmati ekspresi wajah Haechan yang mendelik.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need Sugar Daddy-Johnny
FanfictionUntuk 17+ tahun ke atas Konflik ringan. ............................................................. "Om, tahan berapa lama?" "Hah?" Dia tak salah dengar kan? Mata Johnny membulat kaget saat mendengar pertanyaan itu dari seorang gadis dengan seraga...