Selamat membaca😍
Guys maaf ya lama up. Sebenarnya udah mau di up pas ramadhan kemaren. Cuma karena sibuk kerja dan overthinking jadinya ga jadi up🙂
***
Matanya bergulir mengedarkan pandangan keseluruh penjuru ruangan. Saat melihat sebuah wanita paruh baya yang terlihat duduk lesu di lantai, padahal ada sofa di sampingnya.
Johnny melangkahkan kakinya ragu melangkah semakin jauh kedalam karena pintu yang terbuka lebar. Wanita itu bahkan tidak menyadari kehadirannya hingga Johnny sudah berdiri di hadapannya barulah wanita itu menoleh, namun pandangannya terlihat kosong.
"Permisi buk," ujar Johnny membuka suara mengajak wanita itu untuk bicara. Tak ada jawaban sehingga Johnny kembali berbicara.
"Kalau boleh tahu di mana ya keberadaan Zoyna?" tanya Johnny, wanita itu hanya menunduk.
Johnny masih tanda wajah itu, wajah wanita yang menyiksa Zoyna beberapa minggu yang lalu hingga gadis itu masuk rumah sakit dan Johnny juga dapat menebak kalau wanita itu adalah ibu dari Zoyna. Tapi orang tua seperti apa yang ia miliki hingga menyiksa anaknya sendiri. Johnny mengingat kembali bagaimana keadaan gadis itu ketika di rumah sakit.
Bakan sakit pun ia tak pernah mengeluh, gadis itu masih sanggup tertawa dan menggodannya dengan caranya.
"Pak ini ponsel gadis baby sugar." Johnny menoleh pada Doyoung yang tadi bertugas untuk mencari keberadaan Zoyna.
"Saya temuin di sudut ruangan sana, untungnya ponselnya masih aktif jadi masih bisa di lacak oleh Yuta." terang Doyoung memperlihatkan ponsel milik Zoyna yang keadaannya sudah sangat mengenaskan.
"Terimakasih Doyoung." Johnny menerima ponsel itu.
"Buk dimana Zoyna? Apa ibuk melakukan hal-hal kejam lagi? Atau ibuk menyiksanya lagi?" tanya Johnny terdengar dramatis.
Fania menggeleng tanda tak tahu. "Psikopat..." ujarnya pelan.
"Apa buk?"
"Psikopat... Dia..." Johnny menunggu kalimat Fania, wanota itu terlihat panik dan ketakutan, ia juga kelihatan kebingungan.
"Psikopat yang bawa Zoyna pergi."
Johnny tak mengerti ia terus menatap wanita itu dengan menyerinyit, "siapa psikopat?"
"Dia..."
Suara telpon berdering menghentikan ucapan Fania yang masih terlihat ketakutan, "panggil Sekertaris Vika suruh kesini," titah Johnny yang di angguki Doyoung segera.
Sepertinya Fania sangat ketakutan, mereka membutuhkan seorang wanita untuk menenangkannya. Suara dering ponsel terus berdering membuat Fania semakin ketakutan.
"Engga! Jangan!" serunya pada si penelpon. Ia juga tak ingin mengangkat telpon itu. Johnny yang sudah sangat penasaran pada penelpon langsung mengangkat telpon itu.
"Hai Fania..."
"MAMA! Tolong aku!"
"Ssttth diem! Kamu mau om jual lebih cepat?"
Terdengar suara berisik di sebrang sana, suara yang sangat Johnny kenali. Suara Zoyna, gadis sma yang suka mengaku baby sugarnya. Ia sangat hafal suara gadis itu yang bagaimana biasanya sangat ceria dan tak bisa berhenti berbicara. Ini pertama kalinya Johnny mendengar suara ketakutan yang penuh kecemasan dari Zoyna gadis cerianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need Sugar Daddy-Johnny
FanfictionUntuk 17+ tahun ke atas Konflik ringan. ............................................................. "Om, tahan berapa lama?" "Hah?" Dia tak salah dengar kan? Mata Johnny membulat kaget saat mendengar pertanyaan itu dari seorang gadis dengan seraga...