Bab 32

2.2K 144 22
                                    

"Jadi lo datang kesini mau ngapain?" Tanya Aira saat melihat Zoyna yang rebahan di kasurnya dan diam saja menatap langit-langit kamar.

"Kabur."

"Kabur dari Om Johnny?" Tanya Aira, Zoyna hanya mengangguk dan masih melamun. Tangan gadis itu sejak tadi tak lepas memegangi bibirnya dan entah apa yang ia pikirkan di otaknya itu.

"Lo gausah buat masalah baru deh Zoy! Ntar tuh om-om kecarian, udah bilang belum kalau kesini?" Tanya Aira.

"Udah ni." Zoyna menunjukan pesan chatnya dengan Johnny.

Om aku ngilang dulu ya, jangan di cari.

Aira memijat pelipisnya pusing, "lo mau buat tuh om-om ngamok lagi? Lo ga tau apa yang dia buat pas nyelamatin lo dari pacar Tante Fania?"

Aira tau semuanya, bahkan tentang Zoyna yang bertengjar dengan Haechan pun ia tahu. Semua di ceritakan Zoyna padanya awalnya ia tak percaya dan tidak menyangka yang di hadapi Zoyna sebegitu mengerikannya. Ia bersyukur ada Johnny yang menyelamatkan gadis itu, andai saja tak ada Johnny ntah apa yang akan terjadi kepada Zoyna.

"Ga tau ah, pusing. Gue ga bisa menahan pesona Om Jo, dia makin lama makin ganteng buat gue makin ga waras. Makanya gue kabur dari rumah." Jelas Zoyna.

"Strees!" Dengan penuh kekesalan Aira melempar bantal sehingga mengenai wajah gadis itu. Zoyna bahkan tak protes dan sibuk kembali melamun.

"Kalau dipikir-piki hidup gue kok gini banget ya?" Tanyanya melambung begitu saja keudara.

Aira menatap ke arah Zoyna, "mikirin apa lagi?"

Zoyna menyengir setelahnya menggeleng. "engga, ga mikir apa-apa. Lo kan tau gue anaknya males mikir."

Aira hanya memutar bola matanya jengah, ia tahu jika Zoyna berbohong namun ia abaikan saja karena gadis itu sepertinya tidak berniat bercerita.

"Terus gimana? Lo beneran mau tidur disini?" Tanya Zoyna.

"Iyalah, terus?"

"Haechan sama Renjun mau datang."

"H-hah?!" Kaget Zoyna bangkit dari tidurnya terduduk dengan ekspresi wajah kaget menatap ke Aira.

"Are u seriously?"

"Ya serius, gue juga heran kenapa akhir-akhir ini mereka jadi sering main ke rumah gue."

"Lah terus gue gimana?"

Aira menatap Zoyna, "ya mana gue tau." Sebalnya.

"Gue lagi males ketemu Haechan, tuh anak makin lama makin ngeselin. Lo pikir aja, jelas-jelas gue ada di sampingnya eh bukannya negur malah pura-pura ga liat seolah ga kenal."

"Ya lo pikir aja, manusia mana yang abis di tolak sifatnya biasa aja otaknya langsung keriset?"

"Ada, gue." Balas Zoyna polos, "gue kan di tolak Om Johnny berulang-ulang tuh, eh sekarang dia malah bucin abis sama gue. Bahkan ya Ra--" Zoyna menggantung kalimatnya membuat Aira penasaran akan kelanjutannya.

"Ekhem." Zoyna berdehem seraya memegang bibirnya seolah mengisyaratkan sesuatu.

Menangkap kode yang berbeda dengan maksud Zoyna Aira bertanya, "kenapa haus?" Tanyanya to the point.

"Anjing! Kok kesitu sih? Coba perhatiin lagi gerakan gue." Zoyna kembali memperagakan gerakannya, gadis itu memajukan bibirnya kedepan monyong-monyong ga jelas hingga Aira bergeding melihatnya.

"Kurang-kurangin deh, kayaknya lo makin ga waras." celetuk Aira.

"Njir kok ngehujat?!"

"Kenyataan!"

I Need Sugar Daddy-JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang