Bab 22

2.8K 168 17
                                    

"Jadi tim pemasaran punya ide lain?" tanya Johnny menatap bergantian anggota tim pemasaran, kehadiranya di sini di tengah ruang rapat hari ini membuat semua yang ada disana merasa tegang. Di tatap seperti itu oleh direktur besar serta salah satu pendiri perusahaan ini membuat nyali mereka menciut dan memperlambat sistem kerja otak karena merasa cemas.

Salah satu orang yang ada di sana yang di ketahui adalah ketua tim pemasaran, namanya Xiaojun, pria berdarah tiongkok yang memilik wajah kearab-araban jika di lihat sekilas karena dia punya alis yang tebal layaknya orang timur.

"Jadi gini pak, kami tadi membahas bagaimana kalau kita memperluas pemasaran pemasaran game ini dengan cara menyewa salah satu grub idol atau artis sebagai brand abassador, seperti saat ini juga banyak perusahaan lain yang menggunakan cara itu untuk memperluas dan memperbesar laba jualan mereka pak, apalagi sekarang dunia tengah tertarik dengan dunia perkpop-an atau idol, kita bisa menghubungi agensi mereka untuk menawarkan kerja sama." terang Xiaojun panjang lebar.

Johnny sejak tadi menyimak dengan ekspresi wajah serius, Xiaojun yang tadinya berdiri kembali duduk dengan tegang bergabung bersama anggota tim lainnya yang sedang cemas, mereka semua tahu kalau mood bos mereka saat ini sedang tidak baik-baik saja. Mereka tahu bagaimana bosnya itu baru saja murka dan memarahi abis-abisan tim keuangan karena lalai dalam mengurus berkas jadi mereka juga panik takut akan mendapat amukan megerikan, yang paling mengerikan lagi kalau sampai mendapat potonga gaji.

Semua yang ada di sana hanya bisa menunduk seraya menunggu Johnny membuka suars, "sepertinya saran yang bagus," semua sedikit bernafas lega, "tapi apa cuma ini saran yang dapat di berikan tim pemasaran?"

'Deg!'

Jantung orang-orang yang ada di sana langsung terasa ingin meloncat mendapati pertanyaan itu, "SAYA TANYA KENAPA DIAM AJA!"

'Brak!'

Johnny menepuk meja dengan keras membuat semuanya terkejut.

"Aduh Pak, ini mejanya mahal ntar perusahan kita bangkrut kalau sampai beli meja baru sehabis rapat." semua menghela nafas lega menatap Doyoung si penyelamat, entah apalah mental yang ia punya sampai seberani itu menentang bos galak mereka yang work holic itu.

"Diam kamu Doyoung." Terang Johnny.

"Iya pak." Doyoung langsung berdiri siap di samping Johnny karena di suruh tak membantah.

"Apa saya harus mengganti tim pemasaran? Kenapa gak ada satupun saran yang bagus, cuma mengusulkan satu saran dan tidak ada saran lain, apa perusahaan ini terlihat terlalu mudah makanya kalian santai-santai makan gaji buta tanpa berfikir?"

Semua yang ada di sana menelan ludah mereka endengar perkataan tajam Johnny, beginilah sebenarnya bos di mata mereka, galak dan suka melontarkan kata-kata pedas sampai menusuk tepat ke jantung.

"Saya beri keringanan selama 24 jam! Kalian harus membuat rancangan terbaru dan saran lain, jika masih tetap sama..." semuanya tegang menunggu kalimat Johnny selanjutnya, "saya bakala benar-benar memecat kalian satu tim!" ucapnnya penuh nada mengintimidasi dan segera keluar ruangan di ikuti Doyoung. Doyoung memberi hormat sebelum menutup pintu dan pergi dari sana. Seketika isi ruangan itu langsung berubah panik sampai ada yang mengacak rambut frustasi harus kerja begadang memikirkan Deadline yang di berikan Johnny. Apalagi Xiaojun selaku ketua tim.

***

"Bapak kenapa pak lagi pms ya?" tanya Doyoung memasuki ruangan Johnny membawakan segelas kopi yang di pinta bos nya itu.

Setelah tadi siang memarahi tim pemasaran Johnny bahkan berkeliling memeriksa seluruh tim dan memarahi mereka karena masalah yang bisa di bilang tergolong kecil, Doyoung yang tadi melewati seluruh ruangan bisa melihat bagaimana teriakan frustasi para karyawan yang tanpa suara.

I Need Sugar Daddy-JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang