007. Mini Market

2.5K 459 25
                                    

◼◻◼◻◼◻

Elisa seperti biasa setiap malam akan bermain games, tapi malam ini karena Wifinya ngadet jadinya Elisa kudu main di Handphone.

“Woah - Ya, Ya dapettttt.... Kyyaaa dapet Juga akhirnya” Ucap Elisa yang main puzzle di handphonenya.

“Tut - Tut - Tut” Baterai telepon udah mau habis-

Pas nyari Chargerannya Elisa inget kalau Chargernya dipinjam Zin dua hari yang lalu “Asu emang Zin”

Elisa mengambil hoodie maroonnya dan memakai topi, Keluar buat ngambil Chargeran di rumah Zin sambil ke Mini market mau beli Jajanan.

Lagi asik jalan Elisa lihat Mini market dan akhirnya beli disitu aja, Saat masuk kasirnya nggak ada.

“Mungkin di toilet” Gumam Elisa, berjalan ke Stok Jajanan.

Mengambil banyak Jajanan yang di favoritkan oleh Elisa dan segera akan membayarnya.

Tapi pas sampai di kasir, Orang kasirnya Masih aja nggak ada.

“Kasirnya hilang ya, apa ini Mini market syaiton jangan - jangan-” Tapi akhirnya Elisa tetap Postink.

Elisa keluar buat nyari kasirnya, sampai Elisa denger orang yang lagi telponan ‘Sepertinya sama ibunya’

Setelah percakapannya selesai Elisa langsung kagetin orang itu “Dor!” dia kaget dan hampir jatuh kalau nggak di tahan kerah lehernya sama Elisa.

“Maaf - Maaf sengaja, tapi yang terakhir nggak sengaja” Minta Maaf Elisa.

“Kamu-”

“Oh halo kita ketemu lagi- kamu kasir kan' ayo cepet scand Jajananku” Ucap Elisa sambil giring Seok ke Mini market.

Saat di Dalam Kombini Elisa melihat dengan jelas bekas tonjokkan dan memar, Menghela nafas Elisa nyari barang lagi di rak Obat.

Kotak PT3K untungnya dijual, jadi Elisa beli “Ini sekalian”

“Eh- kamu terluka?” Tanya Seok.

“Nggak, tapi aku lihat anak beruang kesekitan jadi aku mau tolongin-” Jawab Elisa santai

“Semuanya Totalnya xxxx Won” Elisa mengangguk dan mengambil kartunya di dompet.

Setelah membayar, Elisa akan pergi namun ngelihat itu lakik babak belur karena temannya Zin dia jadi ngerasa bersalah lagi, Elisa mencium bau Zin soalnya di tubuh bocab itu.

“Sini- duduk” Tarik Elisa nyuruh Seok duduk.

“Eh- Kenapa?” Tanya Seok.

“Wajahmu ini karena Zin 'kan” Ucap Elisa.

“Eh- bukan-” Ngelesnya.

“Bisa aja ngelesnya kayak bajaj-” Ucap Elisa.

Elisa membuka kotak PT3K mengambil Alkohol dan Menuangkan sedikit ke kapas.

“Kalau sakit teriak aja tapi jangan desah-” Ucap Elisa

“Haha- hmm iya” Tawa Seok sedikit.

Seok merhatiin wajah Elisa dari dekat, sangat cantik Rambut hitam lurusnya dengan mata biru tajamnya membuatnya jadi terlihat jutek tapi ternyata sifatnya sangat Easy going.

“Cantik” Gumam Seok sambil megang dadanya

*Deg-Deg.

“Selesai- Mari Banzai! Hihi!” Seru Elisa sambil nepuk rambut Seok.

Si seok mukanya langsung merah dan salah tingkah, akhirnya selesai buat ngobatin Seok. Elisa berdiri dan akan pergi.

“Nih simpen baik - baik, oke. Pergi dulu. Dadah cebol-” Ucap Elisa sambil pergi dari mini market.

“Aku menyukakainya- Elisa Dawson-” Ucap Seok serius.

Tapi beberapa saat kemudian dia sadar kalau dia nggak mungkin sama Elisa yang wajahnya secantik itu.

“Seok bodoh, Elisa mana mungkin suka sama kamu yang seperti ini- Elisa mungkin sudah punya pacar-” Ucap Seok sedih, akhirnya kembali ke tempat Kasirnya.

.
.
.

Setelah ninggalin Mini market, Elisa udah ada di depam Rumah Zin.

“Assalamualaikum, ting tong, Shalom, P, Zin, Main kui~” Semua sapaan buat manggil orang di ucap sama Elisa.

Gerbang kebuka dan terlihatlah Zin dengan Boxer dan kaos putih.

“Kenapa dah kesini malam - malam?” Tanya Zin ke Elisa.

“Charger balikin Lee Zin- lu make kadang suka lupa diri ya” Jawab Elisa.

“Sabar ya- diambil dulu-” Setelah beberapa saat Zin keluar lagi dan ngembaliin Charger Elisa.

“Udahkan pulang sonoh!” Usir Zin.

Sebelum pulang Elisa nonjok perut Zin pelan tapi nyeri- “Bangsat! Buat apaan itu El?!” Geram Zin.

“Zin kubilangin ya, kalau kesel karena Mijin terpesona sama anak baru itu berarti namanya lu dapet saingan, nah kalau gitu lu harusnya mukul itu cogan dan perjuangin secara Fair, jangan orang yang udah nggak ada urusan malah lu tonjok junaedi kasian njir anak orang-” Nasihat Elisa.

Zin nunduk “Iya - iya, Udah sono pulang-”

“Inget tuh- Ajak aja bersaing itu orang jangan lu malah buat orang lain sengsara, hidup itu bersosial- ” Sebelum Elisa selesai ngomong Zin nyumpel mulut Elisa pakai kain yang ada di kantong celananya.

“Bleh, Bleh, Jancok kau dibilangin juga- dahlah pulang dulu- inget yang kubilang loh Zin. Bye!” Pergi Elisa.

Sampai di rumah Wifi udah nyala namun karena udah ngantuk akhirnya Elisa tidur biar besok nggak telat.

To be contiuned-

Fated || Lookism X Indo OC.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang