◼◻◼◻◼◻
Elisa melihat Nam soo yang babak belur, tapi dia lagi malas santuy aja jadi Elisa lagi main solo sendirian karena Jay lagi nggak mau.
Ternyata Si Nam soo di tipu sama si penjual yang pakai profil cwk.
Dan berkahir Elisa sekarang lagi ditarik sama Zin.
“Apa pula aku juga dibawa?!” Tanya Elisa bingung.
“Gapapa daripada kau bengong - bengong kek sapi ompong doang 'Kan? Mending ikut” Ucap Zin.
Saat mau pergi mereka bertemu Vasko dan Beom yang sedang berkebun dan menanam duren.
Vasko bertanya mau kemana, akhirnya Seok menceritakan semuanya, trio wek2 kelas fashion balik, tadinya Elisa juga mau Ikut Tapi tangan kanan di pegang Seok, tangan kiri di pegang Vasko, dan bahu di pegang Zin.
“Demi deh, kalian mau terus megang tangan dan pundakku, memang kita lagi Nyebrang?” Tanya Elisa sambil melepas pegangan dari ketiga lelaki tinggi ini.
‘Dikelilingi Cowok Tinggi begini, saya jadi insecureee, kalau begini aku harus minum susu Milo setiap hari biar makin tinggi!’
.
.
.Sekarang mereka berempat malah lagi di Cafe, Zin beliin susu buat Vasko, Elisa juga minta susu hangat, Seok sih diam aja, Sedangkan Zin lagi julit sama tetangga. Alias meja depan.
Elisa sibuk membaca AU di Hapenya, jadi dia nggak ngeh pas Zin keluar mau nemuin si Mijin dan Yui yang lagi bareng Nam soo.
Pas nyadar itu bocah pomade ilang “Lah, sampoo Zin ilang, Seok, Vasko ayo cari itu orang” Ucap Elisa, Seok dan Vasko ngangguk.
Saat ditemukan si Zin udah kena tonjok dan kepalanya berdarah, disampingnya Mijin nangis.
“Hei, kau bodoh sekali sih Sampo Zin, Nih Mijin aku selalu bawa kotak PT3K di kantungku” Ucap Elisa sambil memberikan kotak itu ke Mijin, buat ngebersihin lukanya Zin.
Beberapa menit kemudian, “Selesai!” Ucap Mijin.
Zin langsung bangun, ketiga lainnya ngikutin Zin, Elisa sekarang lagi nahan diri, karena emang kekuatan sesungguhnya cuman boleh dikeluarin kalau ada lelaki bejat yang mesum atau segala tindakan kejahatan di luar nalar, untungnya si penipu ini masih SMA sama kayak Elisa.
Saat datang si penipu sedang berkumpul dengan orang - orangnya, dan ada satu orang dewasa.
Zin maju begitu juga orang kurus dengan rambut coklatnya, Dia bertanya umur Zin.
Namun tiba - tiba langsung menyerang dengan tendangan untungnya Zin bisa menghindari.
Zin melebarkan tangannya dan menangkup wajah orang itu sampai ke dinding dan dia pingsan dengan hidung mimisan.
“Biar aku sekarang...”
“Tidak biar aku saja”
“Zin kau pasti sekarang lagi mikirin Mijin” Ucap Elisa bikin Zin malu.
“Sialan kau Lawson” Jawabnya.
Orang gempal itu pun maju, dia mulai menyerang Zin seperti ingin menangkap Zin.
Tapi Zin selalu menghindar dari serangan orang itu, tapi Zin yang mantan atlet Boxing apalagi dengan kecepatannya, Zin bisa memukul orang gempal itu.
Sekarang giliran si penipu, dia maju dan mulai memukul Zin, namun Zin bertahan dari serangan tersebut.
Zin kesal dan lelah dia akhirnya mengakhiri pertarungan ini dengan memukul perut atau ulu hati dari lelaki itu.
Para geng dari si orang penipu itu datang, Elisa melihat orang dewasa itu ingin menusuk Zin.
Elisa dengan cepat menangkis pisau itu, tidak seperti boxing atau olahraga lainnya, Elisa memilih Olahraga ESKRIMA.
Olahraga itu mengajarkan bagaimana untuk menjadikan benda ya kita kira tak bisa menjadi senjata bisa menjadi senjata, selain itu olahraga ini biasanya memainkan kedua tangan dan diberikan bagaimana cara menangkis serangan musuh yang menggunakan senjata tajam.
Elisa mengapit tangan orang itu dan membuat pergelangan tangannya ke samping dan menjatuhkan pisaunya “ARHGGG SIALAN!” Orang itu memberontak, namun semakin memberontak semakin Elisa mengeratkan Tangannya ke tangan orang itu.
Jari Elisa sekarang ada di leher orang itu dengan adanya jarum yang hampir menancap di pembuluh darah yang ada di lehernya.
“Kau bergerak, jarum ini akan menghentikan aliran darah ke otakmu” Gumam Elisa tapi masih terdengar orang itu.
Saat orang itu gemetar, Elisa dengan sigap memutar tangan orang itu dan membantingnya ke tanah. Elisa membiarkan jarum jatuh ke sepatunya, tenang aja karena sepatu Elisa itu kebesaran jadinya Elisa nggak kena kok.
Setelah selesai, Elisa melihat Seok yang melakukan pergerakn tinju ysng bagus, Zin dan Bum saja takjub.
“Woi, b-bahkan bang ilyok di kalahin!”
“sama siapa sialan!”
“Wanita itu!!”Semua geng si penipu menatap Elisa, tapi bukannya takut mereka malah kagum sama kecantikkannya Elisa.
Cewek rambut pirang menemui pacarnya yang habis kena pukul sama Seok.
“Jagalah cewekmu jangan memainkan perasaan orang!” Ucap Vasko, tapi setelah melihat cewek itu dan si penipu, Vasko malah nangis.
Ditambah ngelihat Elisa dan Seok.
“Seok kau makin pintar ya dalam bertarung” Puji Elisa, Yang ngebuat Seok bersemu.
“Ini diajarkan teman - teman! Elisa ada darah di dekat pipimu!” Ucap Seok sambil menyeka darah di pipi Elisa.
“Sudah?” Tanya Elisa, Seok menggeleng.
“Belum” Ucap Seok semakin memperdalam melihat wajah Cantiknya Elisa.
Tanpa berpikir ada yang potek di belakang alias Vasko.
Ya setelah masalah ini selesai dan Zin pun akhirnya punya sepatu yang dinginkannya.
To be contiuned-
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated || Lookism X Indo OC.
Fanfiction"Satu dua ikan hiu melayang, I love you sayang" Gombalan dari gadis Indonesia bernama Elisa, wanita yang terlihat polos - polos kawai namun aslinya tukang gombal, bar bar, dan senggol dikit bacok. Elisa di pindahin sama Maknya yang udah nggak tahan...