Fated || Lookism X Indo OC.

016. Elisa Bolos

◼◻◼◻◼◻

Setelah Festival Elisa bolos sekolah, Sekarang bahkan sudah ketiga harinya Elisa nggak masuk sekolah.

Anak - anak di kelas khawatir dan kemarin sudah jengukin Elisa tapi ternyata Elisa nggak ada di apartemennya.

Seok juga khawatir tapi karena dia merasa mungkin Elisa hanya bolos biasa, Seok juga sekarang sepertinya dekat dengan Yui BJ paprika.

“Kemana sih si Lawson ini, sudah tiga hari nggak bisa dihubungi, dan nggak ada kabar sama sekali!” Kesal Zin.

“Iya tumben biasanya Elisa akan mengabariku, Zin, Jay, Youle atau Seok, tapi bahkan ke Seok saja tidak” Ucap Mijin.

Zin melihat ke Seok yang sekarang lagi dekat dengan Yui, Yah dia tidak peduli dengan Seok yang seperti burung baru jatuh cinta.

.
.
.

Elisa sekarang sedang di Markas “Oi, tumben kau menerima lagi tugas ini hmmm, Sekolah udah membosankan lagi?”

“Ah, David, yah tidak juga tapi untuk menghilangkan stress sialan ini” Ucap Elisa.

“Kak Elisa, Aku kangen dengan kakak!” Seru gadis, rambutnya berwarna merah dan punya wajah lucu.

“Anjeli, apa kabar hik udah lama nggak ketemu kau makin lucu saja” Seru Elisa juga

“Kau itu masih SMA harusnya belajar” Seorang cowok semampai dengan kacamatanya menatap Elisa dan Anjeli tajam.

“Oh kak Dewa apa kabar, gimana udah dapat lokasi mereka?” Tanya Elisa.

Yang dipanggil dewa mengangguk “Target sedang ada di Bar, Dan aku akan mematikan semua sistem keamanan mereka, Kalian punya waktu 10 menit untuk membunuh target” Ucap Dewa

Elisa dan Anjeli segera meluncur ke dalam lewat jendela yang telah dirusak yang sudah di matikan.

David adalah penembak jitu jadi dia mulai akan menembak saat melihat musuh.

Anjeli dan Elisa berhasil masuk.

Elisa menghanjar para bodyguard begitu juga Anjeli.

“Anjeli kau jaga di pintu aku akan masuk” Ucap Elisa, Anjeli mengangguk.

Elisa masuk kedalam, Senapannya dia isi ulang, Terlihat dan terpampang dengan jelas seorang lelaki paruh baya yang buncit dengan tiga wanita tanpa busana di dekatnya, mereka melakukan kegiatan intim mereka bertiga, Kacamata Elisa merekam semuanya dan bahkan memfoto adegan mereka, Semua data ini telah terkirim ke Bang Dewa.

Setelah terkirim semua, Elisa yang tadinya bersandar segera bangkit dan menjatuhkan kaca mata itu, jangan khawatir Kelompok Elisa selalu memakai sarung tangan dan bahkan Make up palsu.

“Waah betapa cabulnya, seorang Menteri yang akan naik menjadi Presiden sedang melakukan hal tidak senonoh ini? Bagaimana jika tersebar?! Pasti menghebohkan dunia kan!” Seru Elisa.

“Sialan, Penjaga dimana penjaga!” Seru Pak menteri Haris.

Elisa merasa orang yang akan mati ini terlalu berisik, Elisa menyingkirkan ketiganya dengan satu tembakan.