KAYLA [END]

Bab 22

Demi kebaikan bersama jangan lupa Vote nya ya BESTIE!

SELAMAT MEMBACA

"Kayla" Panggil Arhan.

Saat ini mereka berdua berada di parkiran, perdana kesekolah bareng dengan status yang dari temenan naik pangkat jadi pacaran.

"Hah?"

Arhan terkekeh geli saat melihat wajah Kayla, helm yang masih dikepala sang pacar dan rambut yang sedikit berantakan. Apa Kayla tidak merasakan berat dikepala nya.

"Helm, mau lo bawa ke kelas?" Kekeh Arhan.

Kayla membulatkan mata nya kemudian melepas helm itu dan memberikannya ke Arhan.

"Ih kok kamu gak bilang dari tadi? Oh iya rambut aku gak rusak kan?" Tanya Kayla beruntun.

Arhan merapikan rambut Kayla kemudian menggeleng. "Gak kok, udah cantik malah"

Wajah Kayla segera merona, dengan cepat dia menutup wajah nya dan berbalik meninggalkan Arhan yang terkekeh dengan tingkah nya.

"Lucu banget pacar siapa sih" Gumam Arhan gemas akan Kayla.

Dia segera berlari menyusul Kayla yang sudah sedikit jauh dari nya. Saat disebelah Kayla, Arhan segera merangkul pundak Kayla. Mereka berdua menjadi pusat perhatian. Arhan bodoamat sedangkan Kayla sudah mengumpati Arhan didalam hati saat melihat Arhan tampak biasa saja sedangkan diri nya sudah gugup setengah mati.

"Gugup heh" Bisik Arhan.

Bugh

Kayla meninju perut Arhan yang sedikit keras itu. Dia menatap Arhan dengan tajam.

"Sakit sayang" Ringis Arhan. Karna memang pukulan Kayla tadi cukup kuat.

"Sikit siying, nyenyenye" Ucap Kayla

"Lo udah berani ya sama gue" Ucap Arhan memegang kedua tangan Kayla. Kayla tiba tiba saja terdiam, dia menatap Arhan dengan lekat.

"Aku udah gak takut sama kamu, wlee" Setelah mengatakan itu Kayla menghempaskan tangannya kemudian berlari meninggalkan Arhan yang mengejar nya.

"SINI LO KAYLA" Teriak Arhan.

Tanpa mereka sadari. Aster, bella, mauren dan gevan terkekeh melihat tingkah kedua nya.

***

Saat ini Anita sedang membuat kue ulang tahun untuk anak nya. Kayla, sebenarnya ulang tahun Kayla sudah lewat tapi baru hari ini dia bisa membuat kue ulang tahun untuk Kayla. Dia bisa saja membeli kue nya tapi khusus untuk anak tersayang dia akan membuatkannya langsung. Bahan bahannya sudah ada semua di atas meja.

Anita merasakan ada yang memeluk nya dari belakang. Anita sudah tahu siapa orang itu, siapalagi kalau bukan Pras. Pras tipe suami possesive dan penyayang.

"Ngapain buang buang tenaga sih sayang? Kita ke toko kue aja beli kue nya langsung, aku gak mau kamu kecapean apalagi usia kandungan kamu udah 6 bulan" Kata Pras sambil mengelus perut istri nya.

"Aku gak papa Mas, aku dan dede bayi kuat kok" Balas Anita menenangkan Pras.

"Tapi aku yang gak mau, aku gak tega liat kamu buat kue. Kita beli aja ya sayang ya?" Bujuk Pras lagi.