Sampai detik ini, kekesalannya karena Reyna tidak datang jumat malam masih membayang dan membebani pikirannya. Karena itu, akan terus diganggunya Reyna. Sampai kedua bibir cewek itu yang akan sukarela menciumnya terlebih dahulu.
***
Pertama kali Darren melihat cewek itu adalah ketika pesta kecil-kecilan penyambutan karyawan baru. Cewek itu cantik, seperti cewek-cewek yang pernah ia temui. Cewek itu seksi, seperti cewek-cewek yang rela mengantri untuk ia tiduri. Tidak ada yang spesial di mata Darren hingga kemudian nama cewek itu mencuat sebagai karyawan teladan yang menunjukkan perkembangan begitu pesat hanya dalam waktu lima bulan.
Namun Darren masih tidak terlalu peduli.
Lalu permintaan maaf Reyna hari Sabtu pagi itu membuat pikiran Darren berubah. Membuat dirinya menjadi tiba-tiba sangat penasaran dengan cewek itu. Sebab cewek itu menampilkan image yang begitu berbeda dari biasanya di kantor. Image yang melenceng dari penilaian Darren.
Sebenarnya reaksi penolakan Reyna tidak juga masuk dalam kategori spesial. Namun mengingat image Reyna yang terkenal fierce, namun malah berubah rapuh di hadapan Darren membuat cowok itu penasaran. Tertarik dengan hal apa yang bisa ia ungkap dari cewek itu. Ia penasaran sampai mana ia bisa membuat Reyna tunduk dan menjadi gadis penurut padanya.
Semua hanya diawali rasa penasaran.
Sampai detik ini, kekesalannya karena Reyna tidak datang Jumat malam membayang dan membebani pikirannya. Karena itu, akan terus diganggunya Reyna. Sampai kedua bibir cewek itu yang akan sukarela menciumnya terlebih dahulu.
Dan Darren tidak bisa menunggu hingga Jumat berikutnya datang.
Ia duduk di kursi Reyna sambil memindai meja kerja cewek itu. Ada figura kecil yang menampilkan Reyna dan keluarganya. Lalu sederet polaroid Reyna, Sella, Vanya dan Melfin. Selain itu tidak ada yang spesial di meja tersebut kecuali hiasan-hiasan kecil lucu. Berbeda dengan meja Sella yang begitu ramai, penuh dengan hal berbau kpop, jpop, game, dan anime.
Darren mendongak ketika orang yang ia tunggu telah datang. Ia melirik jam tangan, masih ada tiga puluh menit sebelum karyawan lain berdatangan.
"Pas banget. Gue ga perlu nunggu sampe jam 9," ucap Darren sambil berdiri.
Darren hampir tertawa ketika Reyna malah terkesiap kaget. Ia mendekati Reyna. "Kenapa lo ga datang jumat kemaren?"
"hmm... kucing gue sakit, jadi perlu dianter ke klinik," ucap Reyna mencari alasan.
"Oh ya?" selidik Darren. "Kalau gitu, mungkin sekarang kita bisa lanjutin hal yang tertunda. Masih ada waktu."
Mata Reyna lalu membelalak sempurna. Ia menatap sekitar seolah mencari pertolongan, sementara saat ini masih terlalu pagi bagi para karyawan untuk datang. Ia segera berlari menuju lift, namun Darren terlebih dahulu menariknya, membawanya ke daerah pantry. Tempat di mana tidak ada cctv.
KAMU SEDANG MEMBACA
A FIRST PERFECT [21+]
General Fiction⚠️ 🔞 SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA ✔ Kehidupan Reyna di kantor menjadi lebih buruk ketika foto topless nya tersebar. Bukan hanya foto topless saja, tapi ada hal yang lebih berbahaya! Video pendek durasi 5 detik yang menampilkan wajah dan badan bagian a...