[44] Hotpsring (3)

26.6K 955 172
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekitar pukul 9 pagi saat Reyna masuk ke kamar yang seharusnya ia tempati bersama Vanya, ia sudah tidak menemukan keberadaan Vanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekitar pukul 9 pagi saat Reyna masuk ke kamar yang seharusnya ia tempati bersama Vanya, ia sudah tidak menemukan keberadaan Vanya. Jika mengingat kebiasaan Vanya yang harus makan tepat waktu, mungkin Vanya telah pergi sarapan terlebih dahulu.

Reyna menghela napas saat memilah baju yang akan dipakai. Kejadian tadi malam sangat mengganggunya. Vanya selama ini tidak pernah curhat aneh-aneh kecuali saat cewek itu mengaku kabur dari rumah karena ada masalah keluarga. Jika dipikir-pikir, mungkin saja masalah yang Vanya maksud saat itu berkaitan dengan Jovan.  Reyna menyesal ketika ia tidak bertanya lebih lanjut dan memaksa Vanya bercerita. Harusnya ia lebih peka pada saat itu. Bisa saja Vanya tipe orang yang baru akan terbuka jika didorong terlebih dahulu.

Kesekian kalinya, Reyna menghela napas, menyadari ia sepertinya tidak mengenal Vanya dengan baik. Namun setelah menimbang lamat-lamat, Reyna memutuskan akan berbicara dengan Vanya nantinya jika menemukan waktu dan kesempatan yang tepat. Bukan karena ingin mencampuri urusan Vanya, tetapi Reyna merasa mungkin saja Vanya sebenarnya butuh bantuan. 

Setelah selesai berganti baju, Reyna keluar untuk menyusul rombongan yang akan pergi ke tempat wisata terdekat. Namun Melvin telah lebih dahulu menggenggam tangannya dan menariknya menjauh.

"Vin. Kita gak ikut rombongan?" tanya Reyna heran.

Melvin menggeleng. "Tempat tujuannya biasa aja, Reyn. Besok juga bisa kalau mau beli oleh-oleh," ucapnya.

"Trus sekarang kita mau kemana?" tanya Reyna lagi karena kini Melvin menggandengnya keluar dari penginapan.

"Ada tempat yang lebih bagus."

Reyna hanya menurut ketika Melvin membawanya ke arah hutan, menuju sebuah dataran yang lebih tinggi, tidak jauh dari penginapan yang kata Melvin hanya beberapa keluarga Haury tau tentang tempat ini. 

Begitu sampai, Reyna paham kenapa Melvin mengatakan ini tempat yang tidak kalah bagus dari penginapan yang mereka tempati. Pemandangan laut dan beberapa pulau kecil serta pantai di bawah sana membuat Reyna merasa takjub. Tempat ini ternyata memiliki beberapa gazebo yang cukup terawat, sehingga Reyna bisa duduk menikmati apa yang terhampar di depannya dengan nyaman, membiarkan semilir angin menyapa kulit dan membelai rambutnya. 

A FIRST PERFECT [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang