[14] Usual day in office

44.6K 1.1K 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sella memasuki ruang VVIP Club yang berada di lantai 5 bersama Gaxel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sella memasuki ruang VVIP Club yang berada di lantai 5 bersama Gaxel. Ia bergelayut manja pada lengan pacarnya itu. Pintu kamar dibuka oleh Arga yang sudah datang lima belas menit lebih awal daripada mereka.

"Oh, cepet juga nyampenya," sambut Jovan yang tengah berdiri di balkon sambil mematikan puntung rokoknya. Ia menghembuskan asap terakhir sebelum menutup pintu kaca balkon. Matanya memindai Sella dari atas sampai bawah.

"Kita gak bawa kondom, ngomong-ngomong," ucap Jovan setelah mendaratkan bokongnya di sofa. "It'll be okay if we cum inside, kan Sel?"

Kalimat Jovan lebih terdengar sebagai sesuatu yang harus dituruti ketimbang pertanyaan untuk meminta persetujuan dari Sella.

Sella mengangguk. Gaxel sudah memberi tahunya tadi pagi. Toh cowok-cowok itu akan memberinya seribu alasan untuk menolak jika Sella memaksa mereka memakai kondom malam ini.

Sella melangkah menuju sofa. Matanya mengitari ruangan ini. Tidak ada Darren.

Jelas saja. Sejak dekat dengan Reyna dan pasca putus, cowok itu memilih untuk tidak melakukan seks dengan perempuan manapun. Yang Sella tahu Darren menyewa cewek-cewek hanya untuk memberinya service handjob atau blowjob.

"Reyna bakalan shock berat kalo tau sahabatnya begini," ucap Arga sambil tertawa. Disambut cekikikan Jovan dan Gaxel.

Sella memutar bola mata, jengah. Cowok-cowok ini selalu menggodanya begini. Namun Sella tidak pernah menanggapinya dengan serius. Karena ia tahu mereka tidak akan menyebarkan hal ini.

Jovan menyenderkan punggungnya pada sofa, menatap Sella dengan tatapan penuh kemesuman. Ia menjilat bibirnya sendiri.

"Gara-gara kemaren malam, gue jadi penasaran, gimana kalo seandainya Reyna jadi kayak lo," ucap Jovan.

"Jangan ngomong sembarangan," ucap Sella dengan nada ketidaksukaan. "Lo gak kapok apa dibikin babak belur sama Darren?"

Jovan menaikkan alis. "Gue gak pernah rugi karena duit gue ngalir terus. Yang rugi mah si Gaxel. Cuma ngandelin uang gaji," kelakarnya.

A FIRST PERFECT [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang