[21] Please don't be in love with someone else

38.4K 1.1K 41
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Darren bangkit lalu berjalan ke arah Reyna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Darren bangkit lalu berjalan ke arah Reyna. Cewek ini terlihat seksi meski memakai baju tertutup. Padahal Darren ke sini untuk menyelesaikan masalah-masalah sebelumnya. Namun jika melihat cewek cantik yang pernah menjadi pacarnya, tidur dengannya berkali-kali, apa bisa ia menahan dirinya dari gejolak gairah ini?

***

Darren mendekati Reyna. Ia berdiri tepat di belakang cewek itu. Telapak tangannya bertumpu pada punggung kursi yang Reyna duduki. Sementara itu maniknya menatap tajam pada mata Reyna lewat pantulan cermin meski cewek itu selalu menghindari tatapannya dan pura-pura sibuk mengeringkan rambut.

Begitu Reyna selesai dengan hair dryer nya, tangan Darren bergerak perlahan menuju leher cewek itu.

Reyna nyaris melempar sisirnya karena kaget dengan aksi Darren. Ia buru-buru bangkit dan bergerak mundur beberapa langkah. Menjaga jarak dengan Darren adalah hal teraman saat ini.

"Gue ke sini bukan karena Gaby, Reyn," ucap Darren.

Reyna tidak peduli. Ia tidak ingin mendengar apapun saat ini. Sepertinya ia memang harus memesan kamar di salah satu hotel untuk menginap malam ini. Ia melesat mengambil ponsel dan dompetnya, lalu berjalan menuju pintu keluar secepat mungkin. Namun Darren berhasil mengejar dan menggenggam pergelangan tangannya.

"Gue harus apa biar lo yakin kalau gue sayangnya cuma sama lo," tanya Darren. Genggaman tangannya semakin kuat seiring Reyna berusaha melepaskannya.

"Waktu itu gue emosi. Sorry," lanjut Darren lagi.

Reyna mendengus kesal. "Gue gak—"

"Dengerin gue dulu, Reyna," potong Darren cepat.

"Gak—"

"Reyn!"

Reyna meneguk ludah. Mendengar suara Darren yang meninggi terkadang memang berhasil membuatnya bisa langsung terdiam.

Darren menghela napas. Tangannya beralih pada kedua sisi bahu Reyna. Menahan agar cewek itu tidak kemana-mana. Ia lalu menangkup pipi Reyna dan mengelusnya lembut.

"Gue gak mau ngelakuin hal yang gak lo suka sekarang. Jadi, dengerin gue selesai ngomong," ucapnya.

"Pertama. Waktu video lo kesebar, gue langsung gerak biar videonya kehapus. Gue juga ngawasin akun-akun bokep di twitter, jaga-jaga kalo video lo bocor ke sana. Trus gue nongkrong malem itu di club bukan karena gue gak peduli, tapi gue stress tubuh lo diliat orang-orang selain gue,"

A FIRST PERFECT [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang