[40] False Accusation(?)

18.9K 816 43
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo kalo gak mulai ngomong, gue tinggal nih," ucap Arga sambil tertawa kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Lo kalo gak mulai ngomong, gue tinggal nih," ucap Arga sambil tertawa kecil. "Gue ada keperluan soalnya."

Tanpa menunggu lama, Arga kemudian bangkit dari tempat duduknya.

"Ehh!" cegah Reyna sambil menarik tangan Arga agar tetap duduk. "Bentar!"

Kini mereka berdua sedang duduk di salah satu sofa lobby hotel tempat pesta diadakan. Reyna sengaja memilih lobby karena tempat ini tidak terlalu ramai dan juga tidak terlalu sepi. Adanya petugas hotel di beberapa titik membuatnya tidak perlu takut semisalnya Arga tiba-tiba berbuat jahat.

Setelah memberanikan diri memanggil Arga ketika cowok itu keluar dari toilet tadi, Reyna memaksanya meluangkan waktu untuk berbicara.

"Gini," ucap Reyna akhirnya setelah menarik napas panjang. Masih dengan gugup yang pekat, Reyna menyusun kalimat dalam pikirannya. Menuduh orang tanpa bukti seperti ini tidak pernah semudah apa yang dipikirkan orang-orang.

Katakanlah ini langkah yang gegabah, tapi Reyna juga tidak tahu apa yang harus ia tunggu. Kecuali jika ada sesuatu yang mengharuskan Reyna untuk diam dan sabar sebelum mengungkapkan semuanya. Atau ada sesuatu di depan sana yang akan lebih membantunya, maka Reyna bersedia menyimpan dulu semua ini.

Reyna tidak punya privilese apapun untuk bisa mengetahui informasi lebih banyak. Sella dan Vanya bungkam. Ia sedang menjaga jarak dengan Darren. Melvin? Yang cowok itu bicarakan sepanjang hari hanya agar bagaimana Reyna mau bersenang-senang dengannya.

Karena itu Reyna enggan untuk banyak bergantung, enggan untuk banyak membeberkan beban yang sudah lama menggelayuti bahu, karena rasanya percuma.

Hanya Jovan yang secara tiba-tiba memberinya informasi setelah selama ini Reyna jalan di tempat.

"Gue cuma mau mastiin sih. Apa bener lo yang nyebar foto dan video gue sama Darren?" tanya Reyna akhirnya.

Lutut Reyna sebenarnya terasa lemas setelah mengucapkan hal itu. Lengkap dengan tangan yang juga tidak kalah gemetar. Namun Reyna masih bisa menjaga raut wajahnya, tidak ingin menunjukkan ketakutannya secara gamblang kali ini.

A FIRST PERFECT [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang