Satu setengah jam sebelum makan malam Reyna dan Darren.
Jovan meneguk ludah sedikit gugup. Pertama kalinya dalam seumur hidup, Jovan gugup seperti ini. Mungkin ekspektasinya untuk berhasil dan bisa mendapatkan pengakuan dari Vanya membuatnya menjadi begini.
Langkah pertama dan paling penting di tugas Jovan adalah bertemu dengan Arga dan memersuasinya. Jovan juga mengajak Gaxel karena kata Darren, cowok itu juga harus ada nantinya.
Tanpa curiga, Arga mengiyakan ajakan Jovan untuk menemaninya nongkrong di sebuah bar yang terletak hanya 5 menit dari apartemen Darren. Awalnya, tidak banyak yang mereka bicarakan. Jovan hanya satu kali menyinggung soal keterkejutannya ketika tahu siapa ayah kandung Reyna. Selebihnya mereka hanya membahas hal-hal tentang kantor.
"Inget gak? Dulu, sore-sore gini biasanya kita pada ngumpul di rumah gue," ujar Jovan.
Arga mengangguk. Ikut mengingat masa lalu ketika semuanya masih baik-baik saja dan mereka tidak membuat masalah yang berarti. Jovan kerap mengundang mereka ke rumah untuk menyicipi masakan mami-nya Jovan atau sekadar kumpul-kumpul biasa.
Kapan semuanya mulai berubah dan mereka jadi jarang berkumpul seperti itu? Mungkin ketika mereka masuk dunia kerja, mulai melakukan hal-hal yang lebih gila, membuat kesalahan, dan membiarkan hal itu terjadi begitu saja. Apalagi masing-masing mulai egois. Seperti Jovan yang tidak berhenti mengejar Vanya dan membuat cewek itu kerap menghindar. Atau ketika dirinya sendiri—
KAMU SEDANG MEMBACA
A FIRST PERFECT [21+]
Ficção Geral⚠️ 🔞 SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA ✔ Kehidupan Reyna di kantor menjadi lebih buruk ketika foto topless nya tersebar. Bukan hanya foto topless saja, tapi ada hal yang lebih berbahaya! Video pendek durasi 5 detik yang menampilkan wajah dan badan bagian a...