[43] Hotspring (2)

35.1K 938 107
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayaknya satu minggu lebih aku gak update ini yaa? ㅠ__ㅠ  Tapi ini aku tulis dua kali lipat lebih panjang daripada chapter sebelumnyaa heheh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayaknya satu minggu lebih aku gak update ini yaa? ㅠ__ㅠ  Tapi ini aku tulis dua kali lipat lebih panjang daripada chapter sebelumnyaa heheh

Pada kangen siapaaa?

Btw kasih aku rekomen lagu yang paling kalian suka liriknyaa dong~ Lagi butuh inspirasiii

dibaca pelan-pelan ajaaa biar gak cepet habis yaa  🔥




***

Vanya meloloskan teriakannya ketika Jovan tiba-tiba masuk ke kamar saat ia sedang mengganti baju. Namun tangan besar Jovan lebih dahulu menutup mulut Vanya agar teriakan itu tidak terdengar sampai keluar kamar.

Jovan berdecak kesal.

"Lo mau semua orang tau tentang kita?" tanya Jovan. "Kalau gue sih mau," ucapnya menjawab pertanyaan sendiri.

Vanya menggeleng pelan hingga Jovan mau melepaskan bekapan itu. Jovan kemudian berdiri dan menggeser slide door kamar agar tertutup rapat. Tujuannya tentu saja agar tidak ada yang akan menjadi pengganggu aktivitas mereka nantinya  

Vanya lalu mendelik penuh curiga.

"Kak Jo sendiri ngapain masuk? Ini tu kamar cewek. Dan aku lagi ganti baju!" ucapnya kesal, sekaligus frustasi dengan sikap seenaknya Jovan kali ini. Untungnya ketika Jovan masuk, yukata yang Vanya pakai untuk tidur sudah terpasang dengan baik.

Sayangnya ketimbang sadar diri, Jovan malah tertawa. "Salah sendiri gak kunci pintu."

"Salah kak Jo udah tau kamar orang, malah main masuk sembarangan. Harusnya tetep gak boleh, walaupun orang itu lupa kunci pintu," kesal Vanya.

"Orang itu artinya gak waspada padahal tau ada predator yang selalu ngincer dia setiap saat," ucap Jovan tidak mau kalah. Tentu predator yang Jovan maksud adalah dirinya sendiri.

A FIRST PERFECT [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang