Rencana awal, flashbacknya untuk ini bakal dikit aja, tapi kayaknya berasa kurang. Jadi bakal ada beberapa part buat flashback yang ini
***
"Lo ngapain!!?" Reyna terlihat geram dan penuh kekesalan.
Darren tersenyum manis.
"Katanya gue harus minta maaf dulu?"
Reyna melepaskan pegangannya pada ponsel, ia memilih mundur dan menjaga jarak dengan Darren.
Tawa Darren sontak keluar.
Reyna mengernyitkan kening. Bingung. Tidak paham apa yang begitu lucu menurut Darren hingga cowok itu tertawa keras.
Darren berhenti tertawa lalu menghela napas. "Tapi kalo dipikir-pikir, anggap aja kita impas." Ia memutuskan untuk mengembalikan ponsel Reyna.
Ia berjalan melewati cewek itu. Pada saat mencapai pintu keluar, Darren berbalik.
"Consider yourself lucky. See you," ucapnya setelah melempar senyum.
***
See you apanya. Reyna tidak akan mau bertemu lagi dengan cowok itu. Ia memutuskan untuk memilih berbagai jalan berbeda agar bisa menghindari Darren. Mulai dari memakai tangga darurat dan menitip makanan pada Sella. Ia bahkan menyerahkan jobdesc untuk menemui staff IT kepada Vanya agar tidak berurusan dengan cowok itu.
Setidaknya seminggu ini ia berhasil menghindari Darren. Lalu hari ini seperti biasa, jumat malam adalah jadwal fitnessnya. Reyna menatap sekeliling setelah selesai berganti baju. Tempat gym ini makin lama makin sepi. Gym ini belum memiliki instruktur dan pengurus. Hanya ada dua wanita cleaning service yang membantu membersihkan gym ini. Karena memang belum diresmikan, untuk sementara hanya dipakai pegawai MG Tech sebagai sarana promosi awal dan evaluasi. Itupun hanya beberapa orang yang memanfaatkan, selebihnya para budak korporat ini lebih memilih rebahan di rumah masing-masing.
Reyna lalu memasang matrasnya setelah memilih tempat di sudut belakang karena tidak ingin terlalu mencolok, walaupun hanya ada 5 hingga 6 orang malam ini. Ia lalu melakukan pemanasan.
Pikiran Reyna kembali melayang pada kejadian minggu kemarin. Kapan terakhir kali ia berpacaran dan disentuh cowok seperti itu? Reyna hampir melupakan rasa itu karena setelah lulus kuliah ia tidak pernah berpacaran lagi. Sejujurnya, setelah bekerja, Reyna berusaha mendekati cowok-cowok yang ia suka, namun mereka menjauh, seolah terlanjur takut dan insecure melihat image fierce Reyna.
Meski Reyna tampil cantik atau berpakaian seksi, tidak ada yang serius ingin memacarinya. Seakan Reyna tidak sesuai dengan image mereka. Demi memenuhi egonya, kebanyakan cowok lebih memilih tipe cewek yang rapuh atau yang memiliki image butuh perlindungan. Reyna di mata mereka adalah cewek strong dan mandiri, seolah hanya akan melukai harga diri mereka sebagai cowok.
KAMU SEDANG MEMBACA
A FIRST PERFECT [21+]
General Fiction⚠️ 🔞 SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA ✔ Kehidupan Reyna di kantor menjadi lebih buruk ketika foto topless nya tersebar. Bukan hanya foto topless saja, tapi ada hal yang lebih berbahaya! Video pendek durasi 5 detik yang menampilkan wajah dan badan bagian a...