[33] Break Up

28.5K 1.1K 84
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part ini: beberapa minggu setelah Reyna nyelesaiin portofolio-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part ini: beberapa minggu setelah Reyna nyelesaiin portofolio-nya

***

Gaxel sudah akan menyalakan mobil ketika matanya menangkap sesuatu. Ia memajukan tubuhnya, memastikan bahwa apa yang ia lihat di parkiran sore ini memang benar. Gaxel semakin menyipitkan mata ketika mendapati Sella memang tengah berbicara dengan orang yang ia kenal.

Arga.

Temannya itu memang pamit pulang sepuluh menit sebelum jam kantor usai. Namun Gaxel tidak menaruh curiga bahwa alasan Arga pulang lebih dulu adalah untuk berbincang dengan Sella. Walaupun memang tidak perlu dicurigai karena bukan hal yang aneh, tetap saja ia merasa ada yang mengganjal.

Sempat menimbang apakah ia harus keluar atau membiarkan dirinya mati penasaran, akhirnya Gaxel keluar dari mobil dan menghampiri mereka. Sayangnya pembicaraan yang terjadi di antara keduanya telah berakhir ketika Gaxel datang mendekat.

"Lo berdua ngomongin apaan?" tanya Gaxel ketika Arga membalikkan badan dan terlihat sedikit terkejut dengan kedatangannya.

"Ah..." Arga lalu memasang senyum sambil menaikkan alis. "Mending lo tanya aja sama cewek lo," lanjutnya masih dengan senyum yang terulas manis.

Seperti yang diperkirakan Arga, mood Gaxel berubah menjadi lebih buruk. Menurutnya, Gaxel dan Darren adalah orang yang paling mudah untuk dipancing kalau menyangkut emosi begini. Maka, mempermainkan mereka kadang menjadi hiburan tersendiri. Namun menangkap tatapan tajam dari Sella membuat Arga memutuskan untuk segera meninggalkan mereka.

Gaxel tidak sempat berbuat apa-apa ketika Arga telah masuk mobil karena tangan Sella tiba-tiba menahannya. Gaxel berdecak kesal. Tapi tentu, ia tidak membiarkan hal ini berlalu begitu saja. Tidak ketika kecurigaan memuncak di pikirannya.

Ia lalu menarik tangan Sella, membawanya ke bagian samping mobil cewek itu dan menyudutkannya pada badan mobil.

Sella menghela napas, sudah menebak bahwa Gaxel tidak akan menganggap ini sebagai angin lalu. Setengah melirik pada jam tangan yang menunjukkan pukul setengah lima sore, Sella menggigit bibirnya, diam-diam menyesali kenapa harus mengajak Arga berbicara di parkiran basement.

A FIRST PERFECT [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang