[36] Revealed

23.2K 1K 34
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy reading <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy reading <3

***

"Buset. Kalo pake tatapan aja bisa ngebunuh orang, gue udah mati nih sekarang," celetuk Melvin menahan tawa.

Tanpa melirik ke arah yang ditunjuk oleh Melvin lewat tatapan mata, Reyna langsung tahu siapa yang dimaksud oleh cowok itu.

Siapa lagi kalau bukan Darren.

Padahal Reyna sengaja memilih untuk makan siang di restoran yang berada di seberang kantor, bukan di kantin maupun cafe yang berada dalam gedung kantor agar bisa menikmati makannya tanpa gangguan apapun. Namun ternyata Darren mengikuti mereka dan ikut makan siang di restoran yang sama.

Reyna menghela napas panjang. Andaikan saja tadi Melvin tidak dengan sengaja memancing kecemburuan Darren lewat menyebutkan janji makan siang bersama, Darren tentu tidak akan mengikuti mereka sampai ke sini.

"Gimana hasil test pack lo?" tanya Melvin tiba-tiba.

Reyna kali ini benar-benar berhenti mengunyah. Matanya menatap sekilas pada Melvin yang terlihat begitu santai untuk pertanyaan yang sensitif.

"Tau darimana gue udah test pack?"

"Cuma nebak?" jawab Melvin asal. Sebenarnya, selain tidak sengaja mendengar pembicaraan Reyna dan Darren tadi, dirinya pernah tidak sengaja melihat kotak test pack dalam tas Reyna.

"Negatif," jawab Reyna.

Melvin tertawa kecil. Ternyata ia memang tidak salah dengar.

"Pantas tu cowok mukanya kusut," celetuknya sambil tersenyum senang.

Reyna kembali menatap Melvin. Cowok ini memang selalu menunjukkan ekspresinya dengan begitu lugas. Ia selalu bertingkah begitu bebas dan santai seolah tanpa beban. Namun pada beberapa kali keadaan, Reyna diam-diam merinding karena tidak tahu apa yang ada dibalik senyum itu. Melvin kadang begitu mencurigakan.

"Ngomong-ngomong tentang tawaran lo... kayaknya gue gak bisa nerima," ucap Reyna setelah keheningan menyelimuti mereka untuk beberapa menit. Ia rasa hari ini memang kesempatan yang tepat untuk mengungkapkan ini. Kali ini ia ingin membuat batas pada dirinya sendiri. Tidak hanya pada Darren, juga kepada Melvin.

A FIRST PERFECT [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang