Tak terasa hari ini keberangkatan Beby dan kedua kakaknya pergi ke Luar Negri untuk memulai pendidikan baru mereka, dan saat ini keluarga, sahabat Beby serta kedua kakaknya sedang berpelukan diiringi suara tangisan, mereka semua ikut mengantar Beby sampai Bandara, walau pun rasanya berat dan tidak rela tapi mereka harus melepas Princess kecil nya.
"Mom, bunda udah dong jangan sedih terus, katanya kalian udah setuju kok sekarang malah nangis gini sih, kan aku juga jadi ikutan sedih tau!" ucap Beby dengan mata yang sudah berembun
"Jangan nangis sayang, iya kita gak akan sedih lagi nak, tapi kamu jangan nangis, bunda sama mommy mau kamu pergi dengan senyuman bukan dengan kesedihan." ucap Bunda sembari menahan air mata nya, begitu juga dengan mommy
Lalu Beby pindah kedalam pelukan daddy nya.
"Putri daddy harus janji ya, jaga kesehatan kamu disana, jangan begadang, jangan kecapekan, jangan mengerjakan pekerjaan rumah, jangan belajar terus menerus, main dan habiskan uang daddy disana ya sayang, janji sama daddy jangan berhemat?" nasihat daddy untuk putri nya ini(definisi Bapack impian anak2 gadis begini nih)
"Nanti ayah sama semua nya nengokin kamu nya sebulan sekali ya princess." ucap ayah sambil menahan rasa sedihnya, walaupun hanya keponakan tapi Bebby sudah ia anggap seperti putrinya sendiri, bahkan mungkin rasa sayangnya jauh lebih besar daripada anak kandungnya itu.
Beby dan keluarganya yang lain bergantian saling berpelukan dan mengucapkan perpisahan, walaupun nantinya mereka sering berkabar tapi tetap saja rasanya sedih karna ini kali pertama mereka semua berjauhan dengan Bebby setelah tragedi dulu.
Sementara Kenan dan Keano mereka berdua merasa terasingkan, bukan cemburu atau iri karena adiknya lebih diperhatikan, tapi hey mereka berdua juga akan ikut pergi dengan Bebby, tapi kenapa seakan mereka makhluk tak kasat mata disini, tidak adakah pelukan dan ucapan selamat jalan gitu?"Ekhmm" dehem Keano
"Kita berdua juga ikut loh pergi sama princess, gak ada gitu kisi-kisi yang mau disampein sebelom kita pergi?" ucapnya lagi
plak
"Tulul, sejak kapan ucapan selamat jalan jadi kisi-kisi?" tanya Dino sambil menggeplak kepala Keano
"woaah dasar tiiiiit, tiiiit, tiiiit gak usah geplak pala orang juga bisa kali." balas Keano sambil mengusap kepalanya
Ucapan Keano membuat orang orang yang memperhatikan perdebatan mereka tadi menjadi kebingungan, apa maksudnya dengan kata tiiiit yang dia ucapkannya itu.
"Tiiiit apaan dah maksud lo?" tanya Satya yang penasaran
"Ah elah masa gak ngerti sih?" ucap Keano yg malah balik bertanya
"Huh ingin ku berkata kasar tapi apalah daya ada bocah sama pawangnya disini, auto jadi abang geprek gue" Jawab Keano sambil melirik malas abang dan kawannya itu, masa seperti itu saja mereka tidak paham maksud nya
Dan yang lain hanya mengangguk saja mendengar jawaban dari Keano, setelah itu mereka melanjutkan kembali acara perpisahan yang sempat tertunda dengan drama dari Keano tadi.
Dilanjut dengan para sahabat Beby yang saling mengucapkan salam perpisahan.
Meskipun mereka belum terlalu lama dekat tapi rasanya tetap saja sulit, apalagi Beby meninggalkan kesan baik untuk mereka semua."Sudah pesawat kalian akan Take off sebentar lagi, Keano dan Kenan tolong kalian berdua jaga dengan baik Princess selama disana, kami semua disini percaya dengan kalian!" ucap Daddy
"Tenang dad kita berdua janji akan menjaga Princess dengan baik disana." jawab Kenan dengan serius Keano pun melakukan hal yang sama, dia mungkin kakak dan teman yang konyol, tapi tidak jika itu menyangkut adik kecilnya, Keano dan Kenan akan menjelma jadi sosok menyeramkan sepeti hal nya Putra pertama Pradipta.
Disebrang sana tanpa ada seorang pun yang menyadarinya Julliand yang memakai topi dan masker, sedang memperhatikan interaksi mereka semua, ia memang tahu hari ini teman dan gadis yang sangat berarti baginya akan pergi meninggalkan negara ini, meninggalkan kenangan mereka dan meninggalkan rasa yang entah sampai kapan akan tertinggal, walau hanya sebentar ingin rasanya ia memeluk gadis tersebut, tapi rasa malu dan bersalahnya teramat besar sampai untuk memunculkan wajahnya saja ia tak mampu.
Ia hanya bisa berdoa semoga kebahagiaan selalu menyertai gadis yang namanya masih terukir dihatinya, semoga suatu saat nanti ia dapat bertemu kembali dengan keadaan yang jauh lebih baik dari sekarang.
Julliand pun membenarkan topinya dirasa sudah cukup untuk melihat dan mengucapkan selamat tinggal, dan beranjak segera pergi dari bandara sebelum orang lain ada yg menyadari keberadaannya disana, Beby yang merasa seperti diperhatikan pun mengedarkan pandangannya mencari siapa kira-kira yang memperhatikannya, tapi mungkin itu hanya perasaannya saja."Sayang kamu mencari siapa?" tanya mommy
"Ah enggak mom, Beby cuma liat-liat aja." jawabnya tersenyum canggung
"Ok, sekarang kamu siap-siap berangkat sebentar lagi pesawat kamu Take off " ucap Daddy mengingatkan
Lalu untuk yang terakhir kalinya Beby dengan sahabat dan keluarganya berpamitan, begitu juga dengan kakak-kakaknya, Beby melambaikan tangannya pada semua orang disana dan mulai berjalan menuju pesawat.
Katakanlah Beby pengecut meninggalkan masalah nya begitu saja, tapi jujur ia hanya butuh waktu untuk terbiasa sendiri tanpa sosok Julliand, memang seberpengaruh itu sosok Julliand baginya, kebaikannya, cara dia melindungi dirinya, cara Julliand memperlakukan dia selayaknya Ratu, maka sulit bagi Beby untuk melepaskan perasaannya begitu saja.
Mungkin mulutnya berkata pada semua orang kalau ia baik-baik saja, tapi bagaimana dengan perasaannya, jauh di lubuk hatinya yang paling dalam Beby merasa tersiksa, Beby merasa tidak adil, kenapa disaat ia menemukan kebahagiaan dengan bertemu orangtua kandungnya, ia malah harus melepaskan seseorang yang sudah memberikan kebahagiaan sekaligus luka untuknya itu, apa harus ada harga untuk setiap kebahagiaan yang menghampirinya?Untuk itu Beby lebih memilih pergi, agar ia bisa melepaskan semua ikatan yang berhubungan dengan Julliand, ia selalu percaya bahwa Julliand selalu memiliki alasan dibalik semua keputusan yang dia ambil, termasuk dengan hubungan mereka ini. Beby hanya tidak ingin di cap sebagai gadis egois dan kekanakan karena memaksakan keinginanya, meskipun keluarganya pasti akan mengabulkan setiap keinginnya apapun itu, termasuk hubungannya dengan Julliand.
Dalam lamunannya dia dikejutkan dengan sentilan di dahi nya.
"Jangan melamun didalam pesawat gadis kecil, karena didalam pesawat tidak disediakan Ustadz, Pendeta, dan Biksu" ucap seorang Pria
"Anda siapa?" tanya Beby heran
"haaah aku tidak menyangka wajahku yang tampan ini dapat mudah dilupakan olehmu." ucapnya dengan dramatis
"Maaf mungkin om tidak penting makanya mudah dilupakan." ucap Beby jujur, memang benar kenyataannya ia tidak mengenal pria yang tiba-tiba sok akrab padanya itu
"Kau memang selalu menarik perhatianku, bahkan disaat pertemuan pertama kita ya!" ucapnya tersenyum
"Terserah apa mau om dan apa yang ingin om lakukan" jawab Beby dengan malas, mungkin Beby bersikap tidak sopan saat ini, tapi ia sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja, ia butuh ketenangan untuk mengistirahatkan perasaannya yang nampak kacau, yang ia butuhkan adalah istirahat saja
"Baiklah selamat istirahatt gadis manis" ucap lelaki itu dengan mengusap rambut panjang Beby
Entah karena malas meladeni ucapan pria itu, entah karena memang ia sudah cukup lelah atau karena merasakan usapan lembut dirambunya, Beby pun langsung tertidur begitupun Kenan dan Keano, sampai-sampai mereka tidak menyadari bahwa didepan sana adiknya sedang digoda oleh fans nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Quincy
Fiksi RemajaMenceritakan seorang gadis cantik yg terpisah dari keluarganya, dia merasa bahwa dia adalah anak yg dibuang dan tidak diinginkan, apakah keluarganya masih mencari dia walau sudah terpisah belasan tahun dan apakah dia akan bertemu dengan keluarganya...