Beby yang baru menyadari bahwa dia hilang tiba tiba menangis sangat kencang, bagaimana bila kakak dan orang tua nya tidak menemukan keberadaan nya, lalu dia harus bagaimana sekarang, perasaan tadi Beby berjalan tidak terlalu jauh, dia hanya berjalan lurus ke arah gerobak ice cream lalu belok mencari tempat duduk, tapi sekarang dia tidak menemukan penjual ice cream yang menjadi patokannya.
"Huaaaaaaaa bagaimana ini aku jadi anak hilang sekarang" tangis Beby menggelegar sampai sampai orang yang berlalu lalang pun melihat ke arahnya
"Ssssssst sudah berhenti menangis, suaramu membuat kupingku sakit" ucap pemuda tersebut, bukannya menenangkan malah membuat tangisan Beby menjadi
"Bagaimana aku bisa diam om, aku sedang hilang saat ini, aku tidak tau dimana kakak kakakku, sekarang aku malah duduk bersama om om asing"
Pemuda tersebut memutar kedua bola matanya, bisa bisa nya dia masih dipanggil om om oleh bocah perempuan ini.
"Hey bocah memang tadi kau meninggalkan kakakmu dimana?" Tanya pemuda itu
"Ck om ini tampang saja yang sudah tua tapi pikirannya tidak dipakai, kalau aku tau dimana tadi kakak kakak ku kutinggalkan tidak mungkin aku bisa hilang seperti ini, sudah kudatangi mereka dari tadi, srooooot" jawab Beby sambil menarik ingus nya
Pemuda tersebut pun menatap jijik ke arah Beby, ya tuhan bocah ini benar benar membuat ku malu, lihatlah caranya menangis ditambah ingus nya, batin pemuda itu
"Sudah lah diam kau membuat ku seolah olah terlihat jadi orang jahat dimata orang orang yang lewat"
Huaaaaaa
Tangis Beby menjadi tambah kencang"Memang kau tidak punya ponsel untuk menghubungi kakak kakakmu itu?" Tanya nya
Tangis Beby akhirnya berhenti setelah memikirkan perkataan orang asing ini, benar juga apa yang dikatakan nya, bukan kah tadi dia membawa tas kecil yang berisi ponsel, dan dompet, kenapa dia jadi panik dan tidak bisa berpikir seperti ini
"Oh iya om kenapa aku gak kepikiran nelpon mereka ya?" Jawabnya sambil tersenyum yang menampilkan seluruh barisan gigi rapih itu
Hampir saja pemuda tersebut menjatuhkan rahang nya, dia jadi berpikir apakah gadis didepannya ini polos atau bodoh, dari tadi menangis meraung raung seperti itu, padahal dia bisa menghubungi keluarganya, benar benar tak habis pikir.
Sementara itu Beby pun mulai menekan kontak di ponselnya mencari nomer sang kakak, setelah dapat dia pun menghubungi sang kakak.
Tut
Tut
"Hiks hiks"
"Hallo kak""_______"
"Kakak dimana, sepertinya aku tersesat" ucap Beby dengan mata yang sudah berembun
"_______"
"Cepat temukan aku kak, aku duduk di bangku yang dibawah pohon rindang pinggir jalan, iya aku janji gak akan kemana mana" jawabnya
"_______"
"Baiklah"
Panggilan pun di akhiri oleh Beby, setelah itu dia menatap orang yang disampingnya ternyata sudah tidak ada, kemana perginya om om asing itu, apa dia meninggalkan nya dalam keadaan sendirian seperti ini, wah tidak gentle sekali om om itu huh, ucapnya menggerutu.
Sementara itu disisi lain;
Alex dan adik adiknya masih fokus menghampiri berbagai toko memilih pernak pernik untuk gadis kecil mereka, mereka benar benar excited karena ini kali pertama bagi mereka memilih langsung hadiah untuk adik kesayangannya, karena terlalu fokus sampai sampai tidak ada yang menyadari keberadaan Beby.

KAMU SEDANG MEMBACA
Quincy
Ficção AdolescenteMenceritakan seorang gadis cantik yg terpisah dari keluarganya, dia merasa bahwa dia adalah anak yg dibuang dan tidak diinginkan, apakah keluarganya masih mencari dia walau sudah terpisah belasan tahun dan apakah dia akan bertemu dengan keluarganya...